Balai Besar Meteorologi, Klomatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memperkuat pelayanan untuk masyarakat melalui peningkatan data dan infomasi. Pelayanan tersebut berupa satu wadah akses inforamsi atau link web yang dibutuhkan seluruh kepentingan di Pulau Bali. Hingga Jumat (2/8/2019), akses tersebut tengah disempurnakan dan menjelang hari kemerdekaan ini segera dirilis.
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS – Balai Besar Meteorologi, Klomatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memperkuat pelayanan untuk masyarakat melalui peningkatan data dan infomasi. Pelayanan tersebut berupa satu wadah akses inforamsi atau link web yang dibutuhkan seluruh kepentingan di Pulau Bali. Hingga Jumat (2/8/2019), akses tersebut tengah disempurnakan dan menjelang hari kemerdekaan ini segera dirilis.
Hal ini juga bagian dari tuntutan untuk terus berinovasi mengedepankan pelayanan masyarakat dan keselamatan. Data BBMKG yang disampaikan kepada masyarakat pun dimaksimalkan seakurat mungkin dan semakin cepat untuk diakses.
Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Mohamad Taufik Gunawan mengatakan inovasi terus berjalan baik produk baru maupun pengembangan yang sudah ada. “Kedepan, segala informasi khususnya terkait fenomena alam seperti gempa dapat tersebar ke masyarakat kurang dari 5 menit,” katanya.
Ia menambahkan link tersebut juga berfungsi mendukung percepatan dan akurasi info dari BMKG. Link ini, lanjutnya, inovasi yang khusus dibuat untuk mengadopsi kepentingan Bali, antara lain terkait cuaca di daerah wisata, pelabuhan, penerbangan.
Kedepan, segala informasi khususnya terkait fenomena alam seperti gempa dapat tersebar ke masyarakat kurang dari 5 menit
Harapannya, masyarakat semakin lebih tenang dan nyaman tinggal hingga berwisata di Bali. Kebutuhan mitigasi diupayakan terus dari sisi BBMKG ini.
Pada Kamis (1/8/2019), BBMKG Wilayah III Denpasar menggelar Seminar Ilmiah bertema Inovasi BMKG untuk Indonesia Sejahtera, di Gedung BBMKG Denpasar, Tuban, Kabupaten Badung. Sebanyak 12 pemateri memaparkan hasil penelitian masing-masing, seperti mengenai mitigasi tsunami, keselamatan penerbangan, siklon.
Salah satunya pengembangan permodelan tsunami di Pantai Kuta oleh Soekarno. Ia menampilkan Kerawanan Bencana Tsunami di Kuta, Menggunakan Permodelan TOAST.
Dalam paparannya, Soekarno menggunakan dasar gempa dengan Magnitudo 8,5 dan ketinggian tsunami yang dapat mencapai 16 meter. Permodelan itu jika memasukkan TOAST dalam analisis menghasilkan perkiraan gelombang tsunami itu menerjang apapun hingga sejauh 389 meter dari bibir pantai.Profil angin
Lalu paparan dari Aulia Siti Syahdian mengenai profil angin di landasan pacu Bandara Ngurah Rai. Ia menjelaskan keamanan angin di Ngurah Rai dari sisi karakter tiupan angin. Hasilnya, terpaan angin di sekeliling landasan pacu masih aman untuk aktivitas penerbangan dari segala jenis tipe pesawat di Ngurah Rai.
Sementara Kepala Stasiun Geofisika Sanglah, Denpasar, Ikhsan menjelaskan segala inovasi serta pengembangan yang telah ada bagian dari kewajiban BMKG mengedepankan keselamatan masyarakat.
“Seperti pada penelitian soal kegempaan, informasi mitigasi ternyata masih harus terus dimaksimalkan termasuk kepada pemerintah setempat agar memperhatikan kekuatan bangunan mulai rawan bahaya tingkat tinggi gempa hingga yang kerawanananya rendah,” tambahnya.
Selama ini, BBMKG Denpasar berupaya turut memberi masukan terhadap sejumlah instansi melalui kerjasama-kerjasama. Di antaranya, BBMKG Denpasar bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dalam pendampingan pengembangan kesejahteraan nelayan.
BBMKG Denpasar, jelas Taufik, memberikan masukan dari segi keamanan pelayaran bagi nelayan. Hal ini menjadi penting guna memaksimalkan kemampuan nelayan dalam navigasi cuaca untuk pengambilan ikan di laut lepas.