Gempa Terasa di Sukabumi hingga Pangandaran

KOMPAS/TATANG MULYANA

Suasana pascagempa di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/8/2019). Pusat gempa terjadi di Banten.

BANDUNG, KOMPAS — Gempa bermagnitudo 7,4 pada 147 kilometer barat daya Sumur, Banten, dirasakan warga di beberapa daerah di Jawa Barat, Jumat (2/8/2019). Akibatnya, banyak warga keluar rumah dan gedung menuju tempat lebih aman.

Di Kota Bandung, Sunaryo (36), petugas keamanan gedung, mengatakan, gempa terasa cukup kuat selama sekitar 8 detik. ”Saya langsung ke luar pos. Ternyata orang-orang dari gedung sebelah juga berhamburan keluar,” ujarnya.

Pemerintah Kota Bandung mengumumkan kejadian gempa itu melalui pengeras suara yang terdapat di tiang lampu lalu lintas. Informasi itu juga menegaskan gempa tidak berkaitan dengan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu yang mengalami erupsi pada Kamis (1/8) malam hingga Jumat.

Tak hanya di Kota Bandung, gempa juga dirasakan warga di sejumlah daerah di Jabar lainnya, antara lain Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi.

Anggota Satuan Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Kuswan Hermawan, juga merasakan getaran gempa. ”Di antara sukarelawan siaga bencana saling komunikasi dan membagi tugas untuk memantau daerah pantau karena informasi dari BMKG gempa berpotensi tsunami,” kata Kuswan.

Di wilayah Sukabumi terdapat sembilan kecamatan yang terletak di sekitar pantai. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Ciemas, Cibitung, Tegal Buleud, Surade, Ciracap, Simpenan, Palabuhan Ratu, Cikakak, dan Cisolok.

Gempa bahkan terasa hingga Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Pangandaran. Chandra, warga Pangandaran, mengatakan, gempa terasa cukup kuat. Dia mengatakan, ada imbauan dari BPBD setempat untuk menghindari pantai karena diduga berpotensi tsunami.