Gempa dengan kekuatan M 7,4 pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03.21 WIB yang berpusat di Provinsi Banten terasa hingga Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Gempa dengan kekuatan bermagnitudo 7,4 pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03.21 WIB yang berpusat di Provinsi Banten terasa hingga Lampung. Warga yang bermukim di kawasan pesisir Lampung Selatan panik dan berlari ke tempat yang tinggi.
Kepala Stasiun Geofisika Kotabumi BMKG Lampung Anton Sugiharto mengatakan, getaran gempa di Lampung terasa 1-5 detik. Gempa terasa antara lain di daerah Bandar Lampung, Lampung Selatan, Tanggamus, Pesisir Barat, Lampung Barat, hingga Way Kanan dengan intensitas III MMI. ”Masyarakat di Lampung perlu waspada dan memantau kondisi laut,” ujar Anton saat dihubungi, Jumat malam.
Camat Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtudin mengatakan, warga di pesisir Lampung Selatan panik dan berlarian ke luar rumah. Warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi setelah ada peringatan dini tsunami dari BMKG. Menurut Sabtudin, sebagian warga masih trauma dengan tsunami yang merusak kawasan itu pada 23 Desember 2018.
Nardi, warga Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, Bandar Lampung, menuturkan, dirinya merasakan guncangan gempa sekitar 3 detik. Meski panik, dia tidak sampai berlari ke luar rumah.
Rahman, warga lainnya, mengatakan, gempa terasa sekitar 2 detik di Kabupaten Way Kanan. Di Bandar Lampung, gempa juga membuat para pengunjung hotel berlarian keluar dari gedung.
Berdasarkan informasi resmi BMKG, pusat gempa berada di tengah laut dengan kedalaman 10 kilometer. Jarak dari pusat gempa dengan daratan sejauh 147 kilometer arah barat daya Sumur, Banten. Selain di Lampung, gempa juga terasa di Jakarta. Hingga kini, belum dilaporkan adanya gempa susulan.
Daerah Lampung memang rawan gempa karena lokasinya dekat zona subduksi lempeng dan dilintasi zona sesar Sumatera. Gempa merusak terakhir terjadi di Liwa, Lampung Barat, 15 Februari 1994. Gempa itu menewaskan 196 orang dan 2.000 orang luka-luka.