PALANGKARAYA Dampak kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah masih mengganggu pernapasan dan jarak pandang di tengah pemadaman lewat udara dan darat. Di Riau, kabut asap belum teratasi, sedangkan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kabut asap kian pekat jelang sore.
Udara pagi hari di Kota Palangkaraya juga tidak lagi nyaman dihirup. ”Sekarang bangun pagi tidak bisa keluar rumah begitu saja, udaranya tidak enak dihirup. Jelang sore dan petang lebih parah,” kata Nikolas Ikat (52), warga Jalan G Obbos, Palangkaraya, Kamis (1/8/2019).
Lian Adriani, prakirawan Stasiun Meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Palangkaraya, mengungkapkan, Kamis pagi hingga tiga hari ke depan, cuaca Kota Palangkaraya cenderung berawan dengan sedikit hujan. Namun, hujan masih dalam intensitas sangat rendah.
Di Pontianak, Kalimantan Barat, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) belum bisa diatasi. Jumlah titik panas melonjak dari 89 titik panas pada Rabu (31/7) menjadi 213 titik pada Kamis, sebagaimana olahan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.
Kepala Daerah Operasi Manggala Agni Pontianak Sahat Irawan Manik mengatakan, masih ada laporan kebakaran di beberapa wilayah. Di Mempawah, petugas masih memadamkan kebakaran gambut yang memasuki hari keenam.
Pembakar ditangkap
Di Jambi, Rabu, pembakar hutan produksi terbatas di Kabupaten Sarolangun ditangkap Satgas Pencegahan Karhutla Jambi. Tim mendapati pelaku menebang kayu di dalam hutan tiga bulan sebelum membakarnya. ”Setelah tim menginterogasi, pelaku mengakui membakar lahan,” ujar Komandan Satgas Pencegahan Karhutla Jambi Kolonel (Arh) Elphis Rudy. Pelaku, SS, menyatakan, dirinya hendak membuka kebun.
Sepanjang tahun 2019, 170 hektar lahan terbakar di Jambi. Sebagian besar di lahan gambut di Kabupaten Muaro Jambi. Kemarin, Walhi Indonesia merilis data 542 titik api ditemukan di lokasi konsesi perusahaan kehutanan dan perkebunan sepanjang 2019. Sebagian lokasi tahun lalu mengalami kebakaran di konsesinya.
Terpisah, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles Brotestes Panjaitan mengatakan, data luas karhutla Januari-Mei 2019 tidak ada yang di area perusahaan. (IDO/ESA/ITA/ICH)