Sejak masa Orde Lama, dan berlanjut hingga kini, persoalan terbatasnya air bersih belum dapat teratasi. Padahal, air bersih adalah kebutuhan dasar manusia.
Keterbatasan air bersih terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Jakarta. Bahkan, di Jakarta masalahnya lebih berat karena wilayahnya terbatas, kepadatan penduduk sangat tinggi, sedangkan pasokan air bersih dari perusahaan air minum tergolong minim.
Sampai Agustus 1992, Pemerintah DKI Jakarta baru bisa melayani air bersih bagi 60 persen warga Jakarta. Sekitar 40 persen lainnya terpaksa mendapatkan air bersih dari sumur bor dan sumur artesis. Perkantoran, industri, dan perhotelan, untuk kebutuhan air bersihnya, juga mengandalkan sumur bor dan sumur artesis.
Sampai Juli 1992, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) DKI Jakarta mencatat, ada 1.885 pengguna sumur bor dan 803 pengguna sumur bor pasak. Volume air yang diambil dari dalam tanah 17,2 juta meter kubik dan retribusi yang dipungut Rp 12,4 miliar.
Retribusi yang diambil dari pengoperasian sumur bor ini merupakan hasil dari kajian yang sebelumnya dilakukan Pemprov DKI Jakarta bersama Universitas Trisakti Jakarta pada 1973 (Kompas, 2 Agustus 1973).
Meski Pemprov DKI memperoleh pendapatan dari retribusi sumur bor, masalah keterbatasan air bersih bagi warga Jakarta belum teratasi. Justru semakin banyak sumur bor dan sumur artesis yang dioperasikan menyebabkan permukaan tanah dalam di Jakarta semakin turun.
Di sisi lain, rongga tanah yang kosong diisi air laut sehingga intrusi air laut semakin masuk ke daratan Jakarta. Kompas, 7 Oktober 1992, misalnya, mengutip Geoteknologi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) melaporkan, intrusi air laut sudah melewati kawasan Monumen Nasional.
Untuk mengatasi intrusi air laut sekaligus menambang cadangan air tanah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengambil kebijakan untuk membangun drainase vertikal. Tahap pertama dibangun lebih dari 1.300 unit di sejumlah wilayah Jakarta. (THY)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.