Wirausaha Muda Diharapkan Bisa Memberdayakan Masyarakat
›
Wirausaha Muda Diharapkan Bisa...
Iklan
Wirausaha Muda Diharapkan Bisa Memberdayakan Masyarakat
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kegiatan usaha yang dilakukan generasi muda diharapkan tidak hanya berdampak pada sektor bisnis, tetapi juga sosial. Wirausaha muda dituntut bisa memberdayakan masyarakat.
PT Bank Mandiri Tbk melalui ajang kompetisi Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2019 memberi nilai lebih pada wirusaha yang memiliki usaha berdampak sosial. Hal itu disampaikan Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas, dalam acara konferensi pers Kick-Off WMM 2019 di Jakarta, Jumat (2/8/2019).
Menurutnya, wirausaha muda saat ini terbukti mampu menciptakan berbagai peluang usaha baru. Hal itu setidaknya terlihat dari pengalaman 36.000 wirausaha muda yang telah menjadi komunitas dari kegiatan WMM yang diadakan sejak 2007.
"Sebelumnya kami banyak menjaring wirausaha muda yang peduli sosial dengan memberdayakan masyarakat di desa. Dulu ada wirausaha yang buat taman rekreasi atau pariwisata live-in di perkampungan Suku Dayak di tengah hutan. Model seperti itu kita senangi," kata Rohan.
Hal tersebut juga diutarakan sutradara Dimas Djayadiningrat, yang menjadi salah satu juri WWM 2019. "Nilai sosial punya penilaian tinggi selain kreativitas dan orisinalitas, jadi nggak hanya dari segi bisnis semata," tuturnya pada kesempatan yang sama.
Tahun ini, kompetisi WMM 2019 akan mengadu inovasi wirausaha muda berusia 18-35 tahun di lima kategori, yakni industri, perdagangan dan jasa, boga, kreatif, sosial dan teknologi. Ajang ini menargetkan 5.000 peserta, dengan minimal usaha satu tahun dan omzet Rp 300 juta per tahun. Pendaftaran dimulai tanggal 1-8 September 2019 dan acara puncak penghargaan pada 11 Oktober 2019.
Tahun ini, kompetisi WMM 2019 akan mengadu inovasi wirausaha muda berusia 18-35 tahun di lima kategori, yakni industri, perdagangan dan jasa, boga, kreatif, sosial dan teknologi
Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia Bank Mandiri Agus Dwi Handaya menambahkan, pemenang ajang akan dibina dengan berbagai pelatihan, serta didukung dengan permodalan, agar berkelanjutan.
"Ini bukan hanya ajang penghargaan, tetapi juga pembinaan untuk wirausaha muda yang ingin bisa berkarya dan naik kelas. Dengan ini kami berharap bisa membuat generasi pebisnis yang lebih baik bagi Indonesia," tuturnya.
Survei terbaru menyebutkan, generasi milenial atau berusia sekitar 24-35 tahun yang bekerja pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan menunjukkan tren yang menurun selama tahun 2015-2017. Minat mereka lebih bergeser ke perdagangan besar dan eceran, termasuk industri pengolahan.
Menurut buku Statistik Gender Tematik yang dikeluarkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kondisi ini disebabkan generasi milenial lebih tertarik untuk menggeluti usaha yang tidak monoton, memberikan kekebasan dalam mengembangkan usaha, dan usaha yang memberikan keuntungan maksimal.