KOTABARU, KOMPAS Sebanyak 31 awak kapal, termasuk lima siswa SMK kerja praktik dari Brebes, Jawa Tengah, masih dicari. Kapal pencari ikan yang mereka gunakan, KM Pieces, tenggelam saat mencari ikan di Selat Makassar.
Kapal nelayan itu dikabarkan tenggelam di perairan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Sebanyak 4 anak buah kapal ditemukan tewas, 2 selamat, dan 31 lainnya dalam pencarian.
”Kami belum tahu data mereka yang ditemukan,” kata Iman Saputra dari Bagian Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin, Jumat (2/8/2019). Berdasarkan informasi, kapal membawa 37 orang.
Rabu (31/7), kapal nelayan KM Bintang Mas Delima dilaporkan menemukan empat korban. Mereka dipindahkan ke KM Rezeki Utama. Kamis (1/8), awak kapal KM Rezeki Utama menemukan dua korban tewas.
Jumat pagi, Kantor SAR Banjarmasin menurunkan KN Chundamani P116. Kapal bertolak dari Banjarmasin membawa 31 awak dan empat anggota tim penyelamat.
”Kapal bergerak menuju perairan Pulau Sembilan untuk menjemput enam korban yang saat ini ditampung di KM Rezeki Utama dan turut mencari 31 korban lain,” ujarnya.
Kantor SAR Banjarmasin juga sudah berkoordinasi dengan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banjarmasin dalam pencarian korban. ”KRI Hasan Basry 382 dan KRI Nuku 373 yang sedang berada di sekitar perairan Selat Makassar sudah bergerak ke lokasi kejadian,” kata Iman.
Laik berlayar
Di Pekalongan, Jawa Tengah, Kantor Kesyahbandaran Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan membenarkan kabar tenggelamnya KM Pieces di perairan Pulau Sembilan. Kapal berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, Senin (22/7), dalam kondisi baik dan memenuhi syarat berlayar. Kapal mencari ikan di wilayah perairan Selat Makassar.
Kepala Seksi Kesyahbandaran Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan Rakim mengatakan, kapal berbobot 93 gros ton itu ditumpangi 37 orang, terdiri atas 32 nelayan dan 5 pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Bulakamba, Kabupaten Brebes, siswa kerja praktik.
Menurut Rakim, kapal yang dinakhodai Nasori (41) itu berangkat dalam keadaan laik. Nakhoda kapal, masinis, dan kepala kamar mesin kapal juga memiliki sertifikasi dan surat kecakapan melaut.
Rakim mendapat laporan kecelakaan Rabu lalu dari pemilik kapal, Suhomi, warga Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Terakhir, pemilik berkomunikasi dengan awak kapal Minggu petang. Kala itu kapal dilaporkan kondisi baik. Selasa, ada laporan kapal setengah karam.(JUM/XTI)