Eropa dan Asia Bertemu di Jalur Puncak
Selera bisa saja berkelana. Akan tetapi, kini kita tidak perlu pergi jauh keluar Indonesia sekadar menjajal sosis jerman atau sup tom yam thailand. Di jalur Puncak, Bogor, kita bisa sesaat memuaskan keinginan akan menu manca itu.
Selera bisa saja berkelana. Akan tetapi, kini kita tidak perlu pergi jauh keluar Indonesia sekadar menjajal sosis jerman atau sup tom yam thailand. Di jalur Puncak, Bogor, kita bisa sesaat memuaskan keinginan akan menu manca itu.
Sosis di Bavarian Haus menyontoh sosis ala Jerman. Dua tahun pertama, resto ini mendatangkan chef dari Jerman untuk mengajari cara membuat sosis. Namun, tidak seperti di negara tersebut, sosis di sini tidak menggunakan campuran daging babi.
"Sosis kami hanya menggunakan daging sapi, ayam, dan kambing,” ujar kepala resto Bavarian Haus, Wibowo Basuki, Rabu (31/7/2019).
Pemilik resto ini, kata Wibowo, pernah lama sekolah di Jerman. Rumah besar seperti yang dipakai untuk restoran ini banyak ditemui di kawasan Bavaria (Bavarian) di Bayern, Jerman. "Di sana antara lain terkenal dengan sosisnya. Resto ini pun menyajikan sosis ala Jerman," ujarnya.
Cobalah grill platter yang berisi beberapa jenis sosis dan disajikan dengan tiga macam acar kubis khas Jerman dan kentang berkulit berbumbu yang gurih (potato wedges). Kombinasi sosisnya antara lain frankfurter, wiener, cheese krainer, thuringer bratwurst. Tambahannya tersedia meatloaf dan fillet dada ayam yang empuk lengkap dengan saus bikinan resto tersebut. Menu ini tersedia untuk dua atau empat orang, dengan harga mulai Rp 190.000 belum termasuk pajak.
Tersedia juga masakan berbasis sosis untuk porsi satu orang, dengan satu jenis sosis. Misalnya, sosis vienna yang disajikan dengan salad kentang (Rp 69.000 ++), sosis kari jerman dengan kentang goreng (Rp 79.000 ++), dan sosis nuremberg yang disajikan dengan acar kubis dan kentang panggang (Rp 89.000 ++).
Yang juga banyak dipesan pengunjung adalah hidangan yang menggunakan sosis berkeju asap (cheese krainer smoked). Sosis mentah jenis ini juga banyak dibeli pengunjung untuk oleh-oleh.
“Kalau pengunjung bertanya ke saya, saya sarankan untuk mencoba hidangan nuremberg sausage. Rasanya lebih juicy, juga acar kubisnya sangat terasa. Sosis ini juga tidak ada dipasaran, ini sosis khas kota Nuremberg,” kata Wibowo.
Produk buatan dapur sendiri yang juga tidak dijual di toko resto adalah keju cair (melted cheese) untuk hidangan bavarian cheese fondue. Cheese fondue adalah kuliner khas Swiss. Keju cair yang dihidangkan dalam mangkuk enamel lengkap dengan pemanasnya, sangat menyatu dengan rasa beef hunter sousage dan roti pelengkapnya. Seporsi menu ini bisa untuk dua orang, dengan harga Rp 150.000 ++.
Bavarian Haus tidak menggunakan keju swiss, tetapi keju buatan sendiri. “Kami buat sendiri, melted, dan light. Tidak kami jual di toko agar yang ingin menikmati fondue datang ke sini, karena sangat nikmat dipadukan dengan sosis-sosis ala Jerman, home made Bavarian Haus,” kata Wibowo.
Sosis pun ada yang disajikan dengan rasa lokal, rendang sosis. Untuk memperluas pelanggan, Bavarian Haus juga menyediakan masakan dengan bahan baku nasi, bebek, ikan, pasta, serta aneka pastry.
Datang ke Bavarian Haus untuk memesan dan menikmati nasi goreng, olahan ikan dori, atau bebek goreng tentu sah saja. Namun, kalau ke resto ini, apalagi saat kunjungan perdana, hidangan berbasis sosis wajib dicicipi karena merupakan hidangan istimewa di sini.
Interior menarik
Nah, sembari menikmati aneka sosis atau cheese fondue ala swiss, Bavarian Haus juga mendesain interior bergaya Jerman tradisional. Meja kursi terbuat dari kayu atau mebel bernuansa coklat kayu, mural, dengan jendela yang besar.
Tanaman hias pun ditata menjadi taman apik. Ada sedikit warna biru muda dan putih pada “pita” nama resto. Betah kita berlama-lama di sana, baik dengan keluarga maupun kumpul-kumpul dengan teman.
Uniknya juga, ada rumah kaca sebagai butchery alias toko daging. Di rumah kaca ini terdapat mesin berisi peralatan membuat sosis.
Para tukang daging (butcher) membuat berbagai sosis di rumah kaca itu. Para pengunjung bisa menyaksikan keahlian para tukang daging mengolah aneka bahan menjadi panganan lezat. Pemandangan ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Untuk pastry, para baker atau pembuat kue, membuatnya di ruang kaca lainnya. Para pengunjung pun bisa leluasa menyaksikan kebolehan baker.
Mereka memproduksi berbagai sosis dan strudel setiap hari mulai pukul 07.00 dan bisanya selesai pukul 13.00. Adapun resto ini melayani pesanan hidangan lengkap pukul 10.00-22.00.
Rumah atau ruang kaca sebagai butchery dan pantry, serta sebuah toko yang menjual aneka produk menjadi satu kesatuan yang memperkuat interior resto.
“Tapi, tidak semua sosis yang kami buat dijual di toko. Misalnya, sosis nurenberg, yang hanya kami buat untuk disajikan di resto. Sosis produk kami juga tidak dijual di supermarket, karena yang kami produksi kualitas premium dan untuk memasok hotel-hotel bintang lima,” tutur Wibowo.
Lokasi Bavarian Haus pun ada di jalur pariwisata populer di Kabupaten Bogor, yakni di Jalan Raya Puncak, Megamendung. Dari simpang Gadog arah Puncak, Bavarian Haus berjarak sekitar satu kilometer di sisi kanan jalan. Jangan melaju terlalu kencang agar resto ini tidak terlewat.
Sup Asia
Masih di kawasan Jalan Puncak, menu Asia juga bisa dinikmati di sini. Sup hangat ala Thailand atau Vietnam, misalnya, bisa diseruput di tengah cuaca sejuk Puncak. Salah satunya di Thai Haus yang memiliki spesialisasi masakan dari kedua negara itu.
Resto yang belum satu bulan beroperasi ini menempati rumah kediaman Menteri Pariwisata zaman Presiden Soeharto, Joop Ave. Lokasinya juga di Jalan Raya Puncak, di wilayah Cisarua.
Masakan-masakan populer asal Thailand dan Vietnam bisa dinikmati di sini, semisal tom yam dan pho. Kita juga menikmati kopi vietnam, yang merupakan perpaduan kopi hitam dan kental manis.
Meskipun memakai nama Thai Haus, berbagai menu khas Vietnam ditawarkan juga lantaran seorang pengelolanya berasal dari Vietnam, dan sudah lama bermukim di Indonesia karena menikah dengan pria Indonesia.
Sesuai namanya, interior dan eksterior bangunan mencirikan rumah Thailand. Begitupun perabotan di situ.
Berada di resto ini, selain menikmati hidangan khas negara tetangga, kita juga bisa mengagumi keindahan sejumlah karya seni yang dulu dikoleksi almarhum Joop Ave.
Bangunan rumahnya pun penuh ukiran indah, dipadu dengan perabotan restoran yang ditata apik. Suasana resto pun menjadi sangat elegan. Bersantap di sana, selain menikmati hidangan negara sahabat, juga menyesap keelokan seni dalam sebuah rumah.
Jadi, jangan ragu lagi mengarah ke Puncak untuk melepas penat akhir pekan ini, ditemani aneka makanan mancanegara dan pemandangan yang menawan.