logo Kompas.id
Kidung Lawas Penolak Bala
Iklan

Kidung Lawas Penolak Bala

Oleh
IRMA TAMBUNAN
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FHPdj6AkPizikbA8WAL8e9NTP_E=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FZikir-Beredah_81951089_1564763422.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Sejumlah seniman lokal menunggu waktu berbuka puasa sembari memperbaiki alat musik rebana yang dimainkan dalam kesenian zikir beredah di Desa Jambi Tulo, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Kamis (30/5/2019). Zikir beredah merupakan tradisi syair menolak bala. Sempat redup lama, kesenian itu dihidupkan kembali.

Syair zikir beredah pernah diagungkan sebagai mantra jitu penolak bala. Bertahun-tahun, syair magis itu dilupakan. Tenggelam di balik pamor budaya pop. Di pengujung Ramadhan, sekelompok seniman dan pemuda berjuang menghidupkannya lagi.

Setelah beberapa pekan mengumpulkan rebana yang tersisa, para seniman berkumpul di pekarangan rumah Adi Ismanto (39) di Desa Jambi Tulo, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Mereka sempatkan mengecek kualitas sejumlah rebana. Meskipun telah berusia empat hingga lima generasi, kualitas rebana masih bagus. Suara yang dihasilkan dari setiap tepukan nyaris tidak berubah.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000