Api Dekati Permukiman
Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah kewalahan. Pemadaman melalui udara menjadi tumpuan harapan.
INDRALAYA, KOMPAS —Api kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah mulai mendekati permukiman. Petugas gabungan kewalahan berjibaku memadamkan api dan titik panas di tengah cuaca panas dan minim air.
Di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, petugas dari berbagai instansi berjibaku memadamkan api yang kian mendekati permukiman. Bahkan, asap kebakaran sempat mengganggu aktivitas lalu lintas di jalur lintas timur Sumatera.
Kebakaran terjadi di satu hamparan di Kecamatan Pemulutan Barat. Ketua Regu III Tim Pemadam Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ogan Ilir Singgi Adi Purwanto, Sabtu (3/8/2019), mengatakan, kebakaran diketahui pukul 18.00. ”Saat itu kebakaran masih kecil,” ucapnya.
Saat datang, tim menjumpai seorang ibu berupaya memadamkan api menggunakan air di ember. ”Kami segera memadamkan api,” kata Singgi.
Kebakaran kali ini menghanguskan lahan gambut dan sejumlah vegetasi, seperti semak belukar, dan sejumlah tanaman sawit. Kebakaran menghanguskan sekitar 1,5 hektar lahan.
Di Riau, kebakaran terjadi di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, salah satu desa peraih penghargaan Desa Bebas Api 2017 dari perusahaan bubur kertas dan kertas PT Riau Andalan Pulp and Paper. Hingga Sabtu siang, api membakar lahan semak belukar dan kelapa sawit warga sekitar 100 hektar.
Pantauan Jumat petang dan Sabtu siang, kebakaran lahan belum dapat dikendalikan. Padahal, ratusan petugas pemadam dari TNI/Polri, BPBD Pelalawan, dan tenaga pemadam PT RAPP dengan belasan pompa air telah dikerahkan. Dua alat berat pun membantu proses penyekatan lahan terbakar dan membuat embung air.
Lahan terbakar sekitar 1.000 meter dari jalan poros desa. Awalnya api melahap semak belukar di bagian belakang, lalu menjalar ke bagian depan.
Di lokasi, Komandan Komando Distrik Militer Kampar Letnan Kolonel (Inf) Aidil Amin mengatakan, pihaknya menambah bantuan dari Batalyon Arhanud 13 Pekanbaru untuk pemadaman di Pelalawan, termasuk Desa Sering.
Bom air
Kepala Bidang Penanggulangan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori menyatakan, di awal Agustus, kebakaran lahan sudah terjadi beberapa kali di wilayah Sumatera Selatan. Demi mempercepat antisipasi kebakaran, pesawat Cessna Grand Caravan PK-RJV disiagakan di Pangkalan TNI AU Sri Mulyono Herlambang, Palembang.
Di Jambi, tim satgas karhutla kewalahan mengatasi api yang telah membakar gambut di Desa Arang-Arang, Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi. Bantuan dua helikopter yang tiba Sabtu lalu akan membantu pemadaman lewat udara.
Helikopter MI8-MTV yang ditempatkan di Palembang pada Sabtu pagi diterbangkan ke Bandara Sultan Thaha, Jambi. Siang harinya, helikopter AS355 juga tiba di Jambi. ”Kedua helikopter akan langsung kami operasikan membantu pemadaman kebakaran yang sudah meluas di Arang-Arang,” kata Bachyuni Deliansyah, Kepala BPBD Provinsi Jambi.
Kebakaran di areal gambut desa itu berlangsung sepekan terakhir. Luasnya kini melebihi 50 hektar. Sekitar 80 personel telah dikerahkan memadamkan kebakaran itu.
Cuaca panas 10 hari terakhir juga membuat titik panas bermunculan di Kabupaten Karimun, Bintan, dan Natuna. Ada 24 titik panas di sana.
Sabtu kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga mulai melakukan penyiraman melalui udara di wilayah Taman Hutan Raya R Soerjo di lereng Gunung Arjuna, Batu, Jawa Timur, yang terbakar. Lokasi kebakaran pada ketinggian 2.730-3.152 meter di atas permukaan laut dengan cakupan luas 300 hektar.
(RAM/SAH/ITA/NDU/WER)