Festival Cheng Ho Didorong Gaet Pasar Internasional
›
Festival Cheng Ho Didorong...
Iklan
Festival Cheng Ho Didorong Gaet Pasar Internasional
Agenda tahunan Festival Cheng Ho di Kota Semarang, Jawa Tengah, didorong untuk terus berkembang hingga menggaet pasar internasional.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Agenda tahunan kebudayaan Festival Cheng Ho di Kota Semarang, Jawa Tengah, didorong untuk terus berkembang hingga menggaet pasar internasional. Salah satunya dengan terus memperbanyak atraksi dengan sentuhan koreografi berstandar nasional.
Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media M Noer Sadono mengatakan, Festival Cheng Ho berdaya tarik tinggi bagi para wisatawan. Dengan meningkatkan kualitas serta promosi, pasar bukan lagi wisatawan lokal, tetapi internasional.
"Event ini bernilai cerita. Saat Kota Semarang berbenah, maka atraksi akan semakin banyak. Gunakan standar nasional agar wisatawan mancanegara datang," kata Sadono, di sela-sela Festival Cheng Ho 2019 di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang, Minggu (4/8/2019).
Kongco Sam Poo Tay Djien atau Laksamana Cheng Ho (Zheng He) merupakan bahariwan ulung asal China yang melakukan ekspedisi ke berbagai negara di dunia. Cheng Ho, seorang Muslim, dikisahkan mendarat dan singgah di kawasan Gedong Batu (Simongan), Semarang pada 1405.
Festival Cheng Ho merupakan peringatan kedatangan Cheng Ho di Semarang tersebut. Puncak peringatan 614 tahun mendaratnya Cheng Ho di Semarang digelar dengan menampilkan kirab budaya. Tandu yang membawa kimsin atau patung Cheng Ho diarak dari Kelenteng Tay Kak Sie ke Kelenteng Sam Poo Kong yang berjarak enam kilometer. Acara berlangsung meriah.
Sadono menuturkan, peningkatan kualitas atraksi dapat dilakukan dengan adanya sentuhan koreografi level nasional. "Ke depan, manfaatkan luasnya panggung (di Sam Poo Kong), dengan formasi yang bagus sehingga akan terlihat lebih bagus dari sudut mana pun," kata dia.
Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin menuturkan, setiap tahun, Pemkot Semarang mendukung penuh kegiatan tersebut. Festival Cheng Ho telah menjadi salah satu simbol keberagaman budaya di Kota Semarang.
Pelaksanaan Festival Cheng Ho semakin baik setiap tahunnya.
Selain dalam rangka terus menjaga dan memelihara suasana kondusif di Kota Semarang, hal tersebut juga menjadi daya tarik bagi wisatawan. "Apalagi, Festival Cheng Ho ini sudah masuk dalam daftar 100 Wonderful Events Kementerian Pariwisata," kata Iswar.
Sementara itu, David Herman Jaya, yang mewakili Kelenteng Besar Tay Kak Sie, menuturkan, pelaksanaan Festival Cheng Ho semakin baik setiap tahunnya. Seiring dengan terus meningkatnya gaung acara tersebut, ia berharap pariwisata Tionghoa di Indonesia makin dikenal dunia.
Terlebih, hal itu menjadi representasi tertanamnya nilai-nilai toleransi sejak lama. "614 tahun lalu mendarat, kemudian berdagang dan bertukar ilmu tetang pertanian serta bertukar budaya. (Cheng Ho dan pengikutnya) kemudian berbaur dengan warga lokal. Ini menjadi budaya," kata David.
Adapun rangkaian Festival Cheng Ho 2019 dimulai Sabtu (3/8). Selain kirab, ada juga pertunjukan tarian barongsai, tarian 1.000 tangan, tarian Semarang Hebat, dan pertunjukan kembang api. Pengunjung dari Semarang dan wilayah-wilayah sekitarnya hadir menikmati festival tersebut.