Aktivitas Kegempaan Meningkat, Status Gunung Slamet Aktif Normal
›
Aktivitas Kegempaan Meningkat,...
Iklan
Aktivitas Kegempaan Meningkat, Status Gunung Slamet Aktif Normal
Aktivitas kegempaan Gunung Slamet di Jawa Tengah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Namun, hingga Senin (5/8/2019), status Gunung Slamet masih ditetapkan Aktif Normal.
Oleh
KRISTI UTAMI
·2 menit baca
PEMALANG, KOMPAS — Aktivitas kegempaan Gunung Slamet di Jawa Tengah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Namun, hingga Senin (5/8/2019), status Gunung Slamet masih ditetapkan Aktif Normal.
Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, peningkatan aktivitas gunung terlihat dari bertambahnya gempa tremor. Dari sebelumnya 200 gempa per hari menjadi 900-1.000 gempa per hari. Namun, belum terekam adanya gempa vulkanik yang bisa memicu munculnya letusan.
”Biasanya, peningkatan frekuensi gempa tremor diikuti peningkatan gempa vulkanik. Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda aktivitas vulkanik itu. Maka, kami belum bisa meningkatkan status gunung,” kata Nur Kholis, petugas di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin.
Menurut Kholis, setidaknya perlu 5-6 kali gempa vulkanik dalam sehari untuk meningkatkan status gunung menjadi Waspada. Selain gempa vulkanik, ada beberapa parameter yang bisa dipertimbangkan, seperti kenaikan suhu air di obyek wisata Guci di Kabupaten Tegal dan perubahan warna asap yang keluar dari kawah gunung.
”Dalam kondisi normal, asap yang keluar dari kawah gunung berwarna putih tebal. Saat ada aktivitas vulkanik, biasanya asapnya hitam tebal,” ujar Kholis.
Jika terjadi peningkatan status Gunung Slamet, petugas di pos pengamatan akan langsung mengeluarkan pemberitahuan dan rekomendasi agar tidak ada aktivitas manusia dalam radius 2 kilometer dari puncak. Jalur pendakian Gunung Slamet terakhir ditutup pada 2014. Penyebabnya, peningkatan aktivitas gunung.
Jalur pendakian Gunung Slamet terakhir ditutup pada 2014. Penyebabnya, peningkatan aktivitas gunung.
Sementara itu, aktivitas pendakian di Gunung Slamet masih terjadi hingga Senin siang. Di jalur pendakian melalui daerah Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, misalnya, jumlah pendaki mencapai 20 orang per hari.
”Sejauh ini, aktivitas pendakian di Gunung Slamet masih normal. Jumlah pendaki dalam sehari sekitar 20 orang. Pada akhir pekan, jumlah pendaki bisa lebih,” kata relawan Palang Merah Indonesia Kabupaten Tegal, Nur Kholik.