Kongres PDIP di Bali Akan Tetapkan Megawati Sebagai Ketua Umum
›
Kongres PDIP di Bali Akan...
Iklan
Kongres PDIP di Bali Akan Tetapkan Megawati Sebagai Ketua Umum
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mengatakan Konggres PDIP kelima di Bali 8-11 Agustus secara definitif akan menetapkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum partainya untuk masa bakti lima tahun ke depan.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BLITAR, KOMPAS - Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mengatakan Konggres PDIP kelima di Bali 8-11 Agustus secara definitif akan menetapkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum partainya untuk masa bakti lima tahun ke depan.
"Kongres nanti secara definitif bersifat menetapkan kembali Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP masa bakti 2019-2024 sebagaimana aspirasi yang berkembang di seluruh konferensi cabang, di 514 konferensi cabang di seluruh DPC PDIP se-Indonesia," ujarnya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Senin (5/8/2019), sebelum bertolak mengikuti Kongres PDIP kelima di Bali 8-11 Agustus.Ahmad Basarah mengatakan hal itu saat mendampingi Megawati berziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Senin (5/9/2019). Ziarah ke makam Bung Karno biasa dilakukan Megawati dan kader PDIP setiap kali menjelang momentum penting, termasuk kongres kelima nanti.
Kongres nanti secara definitif bersifat menetapkan kembali Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP masa bakti 2019-2024 sebagaimana aspirasi yang berkembang di seluruh konferensi cabang, di 514 konferensi cabang di seluruh DPC PDIP se-Indonesia
Ikut dalam rombongan ziarah sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, antara lain Idham Samawi, Djarot Saiful Hidayat (Ketua DPP PDIP), Mindo Sianipar, Andre Parera, Sukur Nababan, Nusyirwan, dan Ahmad Basarah.. Ikut juga sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Timur dan beberapa kepala daerah.
Menurut Basarah sikap politik seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC), dalam konferensi cabang, telah meminta Megawati agar bersedia ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum PDIP.
Adapun mengenai kebutuhan akan postur, struktur, dan personalia Dewan Pimpinan Pusat PDIP sepenuhnya menjadi wewenang Ketua Umum. Nantinya Ketua Umum yang memutuskan perlu tidaknya dibentuk struktur yang dimaksud.
"Sehingga apakah akan dibentuk struktur, ketua harian, atau wakil ketua umum sepenuhnya menjadi pertimbangan khusus Ibu Megawati sebagai ketua umum mandataris kongres," katanya.
Menurut Basarah kongres dipercepat salah satunya karena pertimbangan untuk mengikuti agenda nasional --yakni selesainya pemilihan umum yang menetapkan Joko Widodo dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden--maka PDIP sebagai partai pemerintah harus cepat mengkonsolidasi untuk mendukung suksesnya pemerintahan.
Disinggung soal jatah menteri bagi PDIP, Basarah mengatakan khusus untuk PDIP. terdapat dua instansi prerogatif soal menteri, yakni kader PDIP yang akan menjadi menteri diusulkan oleh Megawati sedang kewenangan mengangkat menteri menjadi prerogatif Presiden Joko Widodo.
Berjenjang
Sementara itu Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan pengangkatan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP merupakan aspirasi dari bawah, secara berjenjang, baik melalui 514 konferensi dewan pimpinan cabang maupun 34 konferensi dewan pimpinan daerah. Mereka memohon kesediaan Megawati sebagai Ketua Umum lagi.
Menurut dia banyak wacana akan berkembang dalam kongres nanti dan Ketua Umum akan mendapat banyak masukan. Adapun secara substansial, peserta kongres akan dibagi ke dalam lima komisi untuk membahas program-program internal maupun eksternal.
Disinggung soal wacana apakah Prananda Prabowo akan ditetapkan sebagai Ketua Harian dalam kongres nanti, Djarot mengatakan hal itu kewenangan Ketua Umum yang sudah dikukuhkan sebagai formatur tunggal, dan akan didesain struktur organisasi yang sesuai dengan arah 2024 menuju PDIP sebagai partai pelopor. Alasannya pada 2024, menurut Djarot akan terjadi regenerasi menyeluruh pada bangsa ini.
Adapun kemungkinan Puan Maharani akan ditempatkan sebagai Ketua DPR, Djarot menyebutkan Puan banyak masukan dan pantas menduduki posisi itu. "Karena beliau (Puan) sudah sangat berpengalaman. Ingat Mbak Puan mengikuti partai sejak masih SMA. Lagipula di PDIP tidak ada kader yang instan, semua harus melalui proses. Mas Prananda juga seperti itu, ya melalui proses," katanya.