Sejumlah lampu pengatur lalu lintas di Jakarta tidak berfungsi akibat pemadaman listrik bergilir yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO/STEFANUS ATO/AGUIDO ADRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah lampu pengatur lalu lintas di Jakarta tidak berfungsi akibat pemadaman listrik bergilir yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Di sejumlah lokasi tersebut tidak ditemui petugas dinas perhubungan atau polisi lalu lintas sehingga arus lalu lintas pun kacau.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo, di Jakarta, Senin (5/8/2019), mengatakan, tegangan listrik yang tak stabil sejak pemadaman serentak pada Minggu (4/8) mengakibatkan 17 lampu pengatur lalu lintas mati. Kini, sejumlah lampu lalu lintas di sejumlah titik tersebut masih diperbaiki.
”Pemadaman serentak menyebabkan ada sekring lampu lalu lintas yang putus karena terjadi lonjakan daya yang tinggi secara tiba-tiba. Ini harus diperbaiki cepat karena sangat mengganggu arus lalu lintas, terutama di simpang-simpang utama. Beberapa lokasi sempat macet,” papar Syafrin.
Pemadaman serentak menyebabkan ada sekring lampu lalu lintas yang putus karena terjadi lonjakan daya yang tinggi secara tiba-tiba.
Di simpang-simpang yang lampu lalu lintasnya mati, Dishub DKI terus berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas Kepolisian RI agar tidak terjadi kemacetan yang parah dan kecelakaan. Setidaknya, sebanyak 500 petugas Dishub DKI telah diterjunkan untuk mengatur lalu lintas sore hari ini.
Lalu lintas kacau
Lampu lalu lintas di persimpangan Jalan Diponegoro-Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, terlihat mati. Akibatnya, kendaraan asal saja melintas dari tiga arah yang berbeda, yaitu dari Jalan Diponegoro menuju Salemba, Jalan Diponegoro menuju Taman Menteng, dan Jalan Cik Ditiro menuju Tugu Tani.
”Kendaraan ngebut semua. Saya di atas ojek daring juga ketakutan karena hampir tertabrak,” ujar warga pengguna ojek daring, Ika Defianti.
Kawasan lain yang lampu pengatur lalu lintasnya mati ada di Jalan RM Margono Djojohadikusumo-Jalan Karet Pasar Timur III, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tidak terlihat petugas berjaga di sana. Akibatnya, kendaraan pun saling mendahului dan tampak semrawut.
Lampu pengatur lalu lintas yang padam juga terjadi di simpang empat Jalan Penjernihan I, Pejompongan, Jakarta Pusat, dan wilayah Kalideres, yaitu Terminal Kalideres, dan Yogya Mall Daan Mogot. Selain itu, kesemrawutan lalu lintas terjadi juga di wilayah Kembangan, seperti Kembangan Amir Hamzah, Pos Polusi Meruya, Meruya Kembang Kerep, Meruya Pesanggahan, Meruya Intercon, dan Kembangan Puri Indah.
Ajun Inspektur Satu Bambang Purwanto dari Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Timur Unit Pulogadung mengatakan, lampu lalu lintas di perempatan Arion, Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, sempat mati. Namun, kini sudah diperbaiki.
”Ada beberapa kendaraan yang masih nakal, jadi harus tegas karena ada beberapa pejalan kaki juga yang punya hak untuk menyeberang,” tutur Bambang.
Sementara itu, Riana (26) mengaku kesal karena tidak berfungsinya lampu pengatur lalu lintas. Saat hendak menyeberang dari arah Jalan Paus menuju Halte Transjakarta Pemuda Rawamangun, Riana tidak berani menyeberang, sampai akhirnya seorang petugas polisi membantunya.
”Traffic light (lampu lalu lintas) hidup saja masih banyak yang melanggar, apalagi kalau padam begini. Untung tadi ada pak polisi yang bantu,” kata Riana.