Minimalkan Kebakaran, Pencegahan Lebih Efektif Ketimbang Pemadaman
›
Minimalkan Kebakaran,...
Iklan
Minimalkan Kebakaran, Pencegahan Lebih Efektif Ketimbang Pemadaman
Kebakaran lahan yang terus terjadi di Kalimantan Barat setiap tahunnya dipicu ulah manusia. Oleh karena itu, satuan tugas di daerah diharapkan memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah kebakaran.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS – Ulah manusia masih menjadi pemicu utama kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Barat. Oleh karena itu, satuan tugas di daerah diharapkan memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah kebakaran. Langkah itu lebih efektif meminimalkan kerugian ketimbang memadamkan api yang terlanjur datang.
Musim kemarau tahun ini, kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di Kalimantan Barat. Senin (5/8/2019) pagi, Kota Pontianak masih diselimuti kabut asap. Meskipun belum mengganggu jarak pandang, kabut asap mengeluarkan bau menyengat.
“Setiap tahun, kebakaran lahan terus terjadi. Artinya, ancamannya permanen. Ini bahaya laten sehingga penyelesaiannya pun harus permanen,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, saat menggelar rapat membahas kebakaran lahan di Kota Pontianak, Senin.
Doni mengatakan, perlu pendekatan persuasif menangani hal ini. Salah satu caranya mendekati tokoh masyarakat setempat secara hati ke hati. "Strategi ini efektif jika dibarengi dengan turun ke masyarakat. Tidak cukup kalau hanya datang dan sosialisasi lalu pulang. Satgas harus tinggal bersama masyarakat. Budayawan dan akademisi diharapkan melakukan pendekatan serupa," kata dia.
Dia berharap, saat semua bisa dilakukan, tidak diperlukan lagi upaya pemadaman kebakaran. Sebab, jika sudah terjadi kebakaran, upaya pemadamannya akan sukar dilakukan. Kedalaman gambut bisa lebih dari 10 meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalbar Lumano mengatakan, Senin pagi terdapat 356 titik panas. Proses pemadaman kebakaran lahan terus dilakukan baik dengan satgas darat maupun udara. Untuk satgas udara ada enam helikopter yang dikerahkan.
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan, kerap mendorong masyarakat agar peduli terhadap pembangunan termasuk agar peduli pula terhadap kebakaran lahan. Dalam pekan ini, Sutarmidji menyebut sudah berkeliling ke beberapa wilayah.
“Kalau yang terbakar adalah lahan korporasi, saya akan bekukan izinnya. Saya sedang meminta data terkait kebakaran lahan. Jika kebakaran itu berada di wilayah perusahaan dan tidak ditangani akan diberi sanksi. Bahkan, saya sudah menyiapkan peraturan gubernur untuk masalah itu,” kata Sutarmidji.