Red Bull Batal Berpesta
Drama yang menyedihkan dialami Red Bull Racing di balap Formula 1 Hungaria, Minggu (4/8/2019). Kemenangan mereka yang sudah tampak di depan mata akhirnya dirampas oleh Mercedes.
MOGYOROD, MINGGU - Pebalap formula satu dari tim Red Bull Racing, Max Verstappen, batal berpesta usai balapan seri Hongaria di Sirkuit Hungaroring, Minggu (4/8/2019). Ia tidak kuat menahan teror dari pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, yang kemudian meraih kemenangan kedelapan musim ini.
Tidak mudah bagi Verstappen untuk bisa kembali menjuarai balapan di seri Hungaria ini ketika dominasi Mercedes masih sangat terasa. Padahal, langkah besar sudah ia lakukan, yaitu mengambil posisi start terdepan untuk pertama kalinya dalam sejarah kariernya. Ia berhasil melakukannya setelah mencoba selama 93 kali sejak pertama kali tampil di ajang formula satu pada 2015.
Di Hungaroring, Verstappen start di depan empat pebalap yang lebih berpengalaman dan sigap melihat kesalahan lawan. Posisi start dua dan tiga dihuni dua pebalap Mercedes, Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton. Sementara posisi start empat dan lima dihuni dua pebalap Ferrari, Charles Leclerc dan Sebastian Vettel.
Setidaknya, kata Verstappen seperti dilansir laman Formula1, orang-orang tidak akan lagi bertanya kapan ia berhasil meraih posisi start terdepan. “Ini hanyalah masalah waktu. Terkadang anda butuh keberuntungan,” ujarnya.
Keberuntungan pertama Verstappen terjadi pada momen start, Minggu kemarin. Pebalap berdarah Belgia-Belanda ini mampu memacu mobilnya dengan sempurna tanpa bisa didahului Bottas atau Hamilton. Tidak seperti pada seri sebelumnya di Jerman ketika Verstappen mendapat posisi start kedua tetapi mobilnya melaju pelan ketika lampu hijau menyala.
Memasuki putaran ke-20, Verstappen mulai merasakan masalah pada cengkeraman ban mobilnya. “Cengkeraman ban rasanya tidak seperti sebelumnya,” ujar Verstappen melalui radio kepada timnya. Setelah itu, ia masuk ke pit untuk memasang ban berkompon keras.
Hamilton yang berada di belakang Verstappen, merasa bahwa ia memiliki momen untuk mengambil alih posisi terdepan. Namun, ternyata Hamilton terlalu lama berada di pit dan kembali mendapati Verstappen di depannya.
Pada putaran ke-39, Hamilton mulai agresif untuk menyalip Verstappen di tikungan pertama. Kedua mobil mereka sudah saling berhimpitan dan Hamilton tetap kesulitan mendahului Verstappen hingga mobilnya keluar trek. Sejak momen tersebut, Verstappen bisa terus mengambil jarak di depan Hamilton.
Namun, Hamilton dan Mercedes adalah penguasa podium tahun ini dan Verstappen mulai merasa khawatir ketika memasuki putaran ke-45. “Kalian harus memberi saya kekuatan penuh,” katanya kepada tim melalui radio.
Mimpi buruk Red Bull pun terjadi pada putaran ke-67 ketika Hamilton akhirnya berhasil menyalip mobil Verstappen pada tikungan pertama. “Saya tidak bisa menyelesaikan lomba ini,” ujar Verstappen menyerah ketika mengetahui lomba hanya menyisakan tiga putaran lagi.
Hamilton pun sudah tidak bisa terkejar hingga ke garis finis. “Ini serasa kemenangan pertama bagi kami. Kami sebenarnya mengalami masalah pada rem dan saya berusaha mengatasinya,” ujarnya seperti dikutip Motorsport.
Faktor kemenangan Hamilton tidak lain karena strategi dan kecerdikan Hamilton itu sendiri. Teknisi Mercedes untuk Hamilton, Peter Bonnington, sampai mengatakan bahwa hanya Hamilton yang bisa melakukan hal tersebut.
Adapun Verstappen mengakui bahwa ia kalah cepat. Ia sudah mencoba bertahan di depan dengan menggunakan ban berkompon keras, tetapi gagal. “Hari ini kami tidak menang. Namun, ini adalah hari yang baik dan akhir pekan yang baik bagi kita semua,” ujarnya.
Sementara Vettel akhirnya harus puas setelah finis di posisi ketiga. “Pertarungan akan terus berlanjut dan akan ada trek yang bagus buat kami,” ujar Vettel yang pada tahun ini belum pernah merasakan berdiri di podium teratas.
Tetap bangga
Meski Verstappen akhirnya finis pada posisi kedua, Kepala Tim Red Bull Racing Christian Horner tetap merasa sangat bangga terhadap Verstappen. “Mereka (Mercedes) mengocok dadu dan mendapatkan keberuntungan. Namun, kamu (Verstappen) telah bertarung dengan hati. Selamat,” ujar Horner kepada Verstappen melalui radio.
Horner memang merasa Verstappen sebagai pebalap yang pas untuk karakter timnya. Verstappen masih berusia 21 tahun dan berani. Ini sangat sesuai dengan karakter Red Bull yang segar, identik dengan pesta, dan kenekatan.
Bagaimanapun, Hamilton tentu masih akan mengawasi pergerakan Verstappen dan Red Bull pada seri berikutnya. Kemenangan Verstappen di seri Austria dan seri Jerman serta drama di Hongaria sudah menjadi alarm bagi Mercedes. (AFP/REUTERS)