Kelompok terbang terakhir jemaah haji dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta diberangkatkan ke Tanah Suci dari Embarkasi Solo, Jawa Tengah, Senin (5/8/2019).
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
BOYOLALI, KOMPAS – Kelompok terbang terakhir jemaah haji dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta diberangkatkan ke Tanah Suci dari Embarkasi Solo, Jawa Tengah, Senin (5/8/2019). Seluruh calon jemaah haji yang diberangkatkan dari Embarkasi Solo tercatat sebanyak 34.756 orang.
“Siang ini diberangkatkan kloter terakhir, yaitu kloter 97, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 347 orang,” kata Kepala Subbagian Penerangan Humas dan Protokol Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo Agus Widakdo, di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin.
Agus mengatakan, kloter 97 yang merupakan kloter terakhir memberangkatkan gabungan jemaah haji dari DI Yogyakarta dan juga jemaah dari kloter sebelumnya yang pemberangkatannya tertunda karena berbagai alasan. Kloter 97 diterbangkan ke Tanah Suci dari Bandara Adi Soemarmo Solo menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
Menurut Agus, total jemaah haji yang telah diberangkatkan melalui Embarkasi Solo mulai dari kloter pertama hingga kloter terakhir sebanyak 34.756 orang. Adapun jumlah jemaah haji yang telah sampai di Tanah Suci sebanyak 34.063 orang.
Tercatat sebanyak 11 calon jemaah meninggal di Arab Saudi dan seorang jemaah meninggal di Asrama Haji Donohudan. “Kebanyakan akibat penyakit jantung atau kardiovaskuler,” ujarnya.
Agus menambahkan, dari sisi kesehatan, jumlah jemaah yang dirujuk ke rumah sakit sebelum pemberangkatan menurun 56 persen dibandingkan tahun 2018. Tahun 2018, sebanyak 125 jemaah dirujuk untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit di Solo dan sekitarnya.
Setelah menjalankan rangkaian ibadah haji, kloter pertama akan tiba kembali ke Tanah Air pada 18 Agustus pukul 09.40.
Adapun tahun 2019, jumlah jemaah yang dirujuk ke rumah sakit sebanyak 55 orang. Penurunan ini dipengaruhi upaya-upaya pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah oleh tim kesehatan di masing-masing daerah sebelum diberangkatkan ke Asrama Haji Donohudan.
Menurut Agus, setelah menjalankan rangkaian ibadah haji, kloter pertama akan tiba kembali ke Tanah Air pada 18 Agustus pukul 09.40. Para jemaah haji akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermoscan untuk mendeteksi kondisi kesehatan mereka.
“Ketika suhu tubuh sangat tinggi, akan dilakukan observasi karena dikhawatirkan kalau ada penyakit luar yang masuk ke sini. Kalau tidak ada indikasi itu, jemaah akan langsung dipulangkan ke daerah masing-masing,” ujarnya.
Salah satu jemaah haji dari Kota Yogyakarta, Tatik Damaryati (52), mengaku diberangkatkan dua tahun lebih awal dari jadwal untuk mendampingi orangtuanya, Ny Tukiyem (81). Setelah mendaftar pada tahun 2011, dia semula mendapatkan jadwal keberangkatan pada tahun 2021.
“Ibu saya usianya sudah di atas 80 tahun, jadi mendapat prioritas berangkat dan saya mengajukan sebagai pendamping. Tahun ini, kan juga ada penambahan kuota haji,” tuturnya.