Warga kembali antusias menggunakan transportasi massal kereta commuter line atau kereta rel listrik pada Senin (5/8/2019). Layanan kereta rel listrik itu sempat lumpuh total, pada Minggu (4/8) akibat pemadaman listrik. Warga berharap gangguan perjalanan kereta akibat pemadaman listrik tak terulang lagi.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga kembali antusias menggunakan transportasi massal kereta commuter line atau kereta rel listrik pada Senin (5/8/2019). Layanan kereta rel listrik itu sempat lumpuh total pada Minggu (4/8) akibat pemadaman listrik. Warga berharap gangguan perjalanan kereta akibat pemadaman listrik tak terulang lagi.
Pantauan Kompas di Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, pada pukul 10.30, warga antusias menggunakan kereta rel listrik (KRL). Di stasiun itu, pengguna KRL hilir mudik, keluar dan masuk ke stasiun untuk berangkat ke tujuan masing-masing.
Mesin pembayaran tiket elektronik KRL juga berfungsi normal. Sejumlah petugas stasiun yang berjaga di sekitar mesin pembayaran KRL membantu mengarahkan penumpang yang kesulitan melakukan tap menggunakan tiket elektronik.
Zavri (27), salah seorang pengguna KRL yang berangkat dari Stasiun Kebayoran Lama, berharap, kejadian kelistrikan yang menyebabkan kelumpuhan transportasi massal berbasis rel pada Minggu (4/8) tidak terulang lagi. Kejadian itu menyulitkan ribuan warga yang selama ini menjadikan KRL sebagai transportasi andalan.
”Dampaknya besar, ya. Kemarin pulang kerja, saya naik ojek daring. Lalu lintas juga semrawut, macet di mana-mana,” ujarnya.
Kejadian itu menyulitkan ribuan warga yang selama ini menjadikan KRL sebagai transportasi andalan.
Nurul (38), warga lain, mengatakan, akibat lumpuhnya perjalanan KRL, rencananya untuk berkunjung ke rumah kerabat terpaksa dia batalkan. Sebab, Nurul selama ini lebih nyaman menggunakan KRL dari Stasiun Bekasi untuk menghindari kemacetan lalu lintas di sekitar Bekasi.
”Kemarin, mau pakai mobil juga sama saja. Rencana saya, kan, mau ke rumah kerabat, tetapi jaringan jelek, enggak bisa saling kontak,” katanya.
Listrik belum stabil
Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba, saat dihubungi, mengatakan, seluruh layanan perjalanan KRL, Senin (5/8) sudah kembali normal. PT KCI masih akan terus memperhatikan situasi di lapangan agar keselamatan penumpang terjamin.
”Memang listriknya belum stabil. Tadi juga PT PLN sudah rilis bahwa tidak bisa serentak langsung memulihkan seperti kondisi semula,” kata Anne, saat dihubungi pada Senin (5/8) di Jakarta.
Anne menambahkan, gangguan perjalanan yang terjadi pada KRL jurusan Serpong-Tanah Abang pada pukul 08.55 disebabkan daya listrik yang masih naik-turun. Untuk beroperasi normal, satu rangkaian kereta membutuhkan kapasitas listrik sebesar 1.500 megawatt (MW).
”Kadang turun ke 1.300 MW atau 1.100 MW. Jadi, itu cukup berbahaya (jika kereta tetap berjalan). Namun, sudah normal, tadi gangguan kereta hanya terjadi beberapa menit,” kata Anne.
Pemadaman listrik terjadi di beberapa wilayah, yaitu Jakarta, Jawa Barat, Banten, hingga Jawa Tengah, sejak Minggu (4/8) pukul 11.50 WIB. Aliran listrik padam akibat gangguan pada sistem transmisi Ungaran dan Pemalang berkapasitas 500 kilovolt.
Gangguan itu menyebabkan energi dari timur ke barat gagal ditransfer sehingga terjadi gangguan ke semua pembangkit di sisi tengah dan barat Pulau Jawa.