Hari Keenam Operasi SAR, 30 Awak KM Pieces Belum Ditemukan
›
Hari Keenam Operasi SAR, 30...
Iklan
Hari Keenam Operasi SAR, 30 Awak KM Pieces Belum Ditemukan
Operasi pencarian dan pertolongan pelayaran KM Pieces di perairan Kalimantan Selatan belum membuahkan hasil. Hingga hari keenam, 30 awak kapal nelayan tersebut belum juga ditemukan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Operasi pencarian dan pertolongan atau SAR kecelakaan pelayaran KM Pieces di perairan Kalimantan Selatan telah berlangsung selama enam hari. Hingga hari keenam operasi SAR, Senin (5/8/2019) malam, sebanyak 30 awak kapal nelayan tersebut belum juga ditemukan.
KM Pieces dilaporkan tenggelam di perairan Kalsel pada Rabu, 31 Juli, saat dalam pelayaran dari Pekalongan menuju Selat Makassar untuk mencari ikan. Kapal berbobot 93 gros ton itu berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, Senin, 22 Juli. Kapal yang ditumpangi 37 orang itu tenggelam setelah terbakar di tengah laut. Tiga orang ditemukan selamat, sedangkan empat orang ditemukan tewas.
Pelaksana Harian Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin Endrow Sasmita, di Banjarmasin, Senin malam, mengatakan, operasi SAR hari keenam belum membuahkan hasil. ”Hingga pukul 18.00 Wita hasil pencarian masih nihil. Operasi akan kembali dilanjutkan esok hari,” kata Endrow selaku koordinator misi SAR.
Dalam operasi SAR hari keenam, Kantor SAR Banjarmasin didukung oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut Banjarmasin, Direktorat Polisi Perairan Polda Kalsel, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Banjarmasin, serta Kantor SAR Makassar. Semua menurunkan armadanya masing-masing.
Di wilayah perairan Kalsel, pencarian dilakukan mulai dari muara Sungai Barito sampai perairan Taboneo. Kemudian, sepanjang pesisir pantai Tanjung Selatan, Pagatan, dan Kotabaru sampai Pulau Matasirih.
Dari Kantor SAR Makassar, dilakukan pemantauan di pesisir pantai barat Sulawesi Selatan sampai ke Sulawesi Barat. ”Kami juga berkoordinasi dengan Stasiun Radio Pantai dan VTS (Vessel Traffic Services) Makassar untuk pemapelan di perairan Selat Makassar,” ujarnya.
Ombak tinggi
Menurut Endrow, operasi SAR hari keenam cukup sulit karena ombak tinggi dan angin kencang. Angin bertiup dengan kecepatan 30-35 knot dan tinggi gelombang 3-4 meter. Kondisi itu membuat kapal-kapal yang diturunkan dalam operasi SAR harus berlindung di pulau-pulau yang berada di sekitar lokasi pencarian.
”Untuk operasi SAR hari ketujuh, kami akan didukung SAR Unit (SRU) Udara dengan menggunakan pesawat CN 235 MPA dari Pangkalan Udara TNI AL Juanda. Pesawat tersebut sudah berada di Bandara Syamsudin Noor,” tuturnya.
Di Pekalongan, Candra selaku pemilik KM Pieces sudah menginformasikan kepada beberapa nelayan yang saat ini sedang mencari ikan di sekitar perairan Kalimantan dan Selat Makassar terkait kecelakaan kapal miliknya. ”Saya minta bantuan mereka untuk ikut mencari dan menyelamatkan korban,” katanya.