Sapi Seberat 1.132 Kilogram Juarai Kontes Ternak di Sidoarjo
›
Sapi Seberat 1.132 Kilogram...
Iklan
Sapi Seberat 1.132 Kilogram Juarai Kontes Ternak di Sidoarjo
Sapi perah dengan berat 1.132 ton menjuarai kontes ternak dan ekspo peternakan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Kontes digelar dengan tujuan memotivasi peternak meningkatkan produksinya secara kuantitatif maupun kualitatif agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS - Sapi perah dengan berat 1.132 ton menjuarai kontes ternak dan ekspo peternakan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Kontes digelar dengan tujuan memotivasi peternak meningkatkan produksinya secara kuantitatif maupun kualitatif agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Puluhan ekor sapi dan kambing berdatangan di Puspo Agro, Kecamatan Taman, sejak Rabu (7/8/2019) pagi. Sapi-sapi dan kambing itu berasal dari 18 kecamatan di wilayah Sidoarjo. Hewan ternak ini merupakan produk unggulan dan telah memenuhi syarat sebagai peserta kontes ternak 2019.
Salah satu syaratnya adalah memiliki berat badan ekstrem misalnya diatas 1.000 kg atau 1 ton. Ternak yang diikutkan kontestasi harus sehat dan produktif. Sebab melalui ajang kontes ini ternak unggulan itu bisa dilihat masyarakat luas. Harapannya hal itu mampu menjadi nilai tambah yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan peternak.
Kepala Bidang Produksi Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sidoarjo Tony Hartono mengatakan ada enam kategori yang dikonteskan kali ini. Kategori pertama adalah sapi induk PO (peranakan ongole), sapi induk hasil IB (Inseminasi Buatan), sapi calon induk IB, sapi calon induk perah, sapi Kareman hasil persilangan IB, dan sapi ekstrem.
“Sedangkan kategorisasi untuk kambing adalah kambing PE (Peranakan Etawa) jantan, kambing PE betina, domba ekor gemuk jantan, domba ekor gemuk betina, kambing kacang jantan, dan kambing kacang betina,” ujar Tony.
Penjurian dilakukan pada tiap kategori. Adapun total peserta 131 ternak terdiri dari 57 ekor sapi dan 74 ekor kambing. Namun yang paling menarik antusias masyarakat adalah saat kontes sapi ekstrem karena beratnya yang tidak wajar. Pada kontes kali ini dimenangkan oleh sapi perah betina dengan berat 1,132 ton. Sapi berusia empat tahun itu merupakan milik peternak dari Desa Jeruk Gamping, Kecamatan Krian bernama Saiful Fuad.
Kategori ekstrem
Berat sapi juara untuk kategori ekstrem itu mengalahkan pemenang tahun sebelumnya. Saat itu, juara kontes adalah sapi milik Achmad warga Desa Banjarbendo dengan berat 1.075 kilogram atau 1,075 ton. Pemeliharaan sapi dengan berat ekstrem ini tidak mudah oleh karena itu peternaknya berhak menerima apresiasi.
Untuk menghasilkan sapi dengan berat 1 ton, harus dilakukan sejak anakan. Selain makanan, kondisi kesehatan ternak juga harus diperhatikan dan dipantau secara rutin. Sapi juara seberat 1.132 kg itu misalnya sehari bisa menghabiskan 60 karung rumpu
Bupati Saiful Ilah mengatakan kontes ternak merupakan agenda tahunan yang digelar menjelang hari raya kurban. Kontes ini bukan hanya ajang kontes hewan ternak unggulan melainkan wadah bertemunya sejumlah peternak sehingga mereka bisa saling berbagi ilmu dan pengetahuan.
Dalam kontes juga diadakan ekspor aneka produk hasil peternakan. Ekspo ini tidak hanya diikuti pengusaha rintisan melainkan pengusaha besar bahkan perusahaan multinasional. Harapannya bisa menjadi forum komunikasi dan membangun jaringan untuk mengembangkan produk-produk hasil peternakan.
Muhammad Ali, peternak sapi lainnya mengatakan usaha peternakan di Sidoarjo cukup berkembang kendati bukan daerah sentra. Peternak antusias menjalankan usaha walaupun tidak mudah mengingat Sidoarjo merupakan kota satelit yang padat industri, usaha jasa dan perdagangan.
“Untuk menghasilkan sapi dengan berat 1 ton, harus dilakukan sejak anakan. Selain makanan, kondisi kesehatan ternak juga harus diperhatikan dan dipantau secara rutin. Sapi juara seberat 1.132 kg itu misalnya sehari bisa menghabiskan 60 karung rumput,” ucap Ali.
Lebih jauh lagi, kontes ternak merupakan bagian dari upaya menyukseskan program Upaya khusus sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab) dalam kerangka mencapai swasembada daging. Jatim merupakan salah satu sentra produksi daging nasional.