Tottenham Hotspur tengah mengantisipasi pindahnya gelandang serang Christian Eriksen ke klub lain. Mereka berharap bisa segera memboyong Paulo Dybala dari Juventus.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·4 menit baca
LONDON, RABU - Bursa transfer pemain di Liga Inggris akan ditutup, Kamis (8/8/2019) malam waktu setempat. Tekanan pun dirasakan Tottenham Hotspur sebagai salah satu klub yang belum selesai mendapatkan pemain yang diinginkan untuk membangun skuad mereka. Dalam hitungan jam sebelum bursa ditutup, Spurs memasuki momen krusial.
Hingga Rabu (7/8/2019) malam WIB, Spurs masih berusaha memastikan status tiga pemain yang kebetulan berposisi gelandang serang, yakni Paulo Dybala (Juventus), Philippe Coutinho (Barcelona), dan Christian Eriksen. Mereka ingin memboyong Dybala dan Coutinho untuk mengisi peran Eriksen, yang sudah memberi sinyal untuk pergi.
Spurs mengajukan penawaran 65 juta pounds (Rp 1,1 triliun) untuk memboyong Dybala seperti dilansir ESPN. Juventus menyetujui harga tersebut dan kedua klub tinggal menunggu persetujuan Dybala. Pelatih Juventus Maurizio Sarri memang tidak lagi membutuhkan Dybala menghadapi musim baru.
Besaran gaji pemain menjadi salah satu bahan pertimbangan Dybala menyepakati tawaran itu. Pemain asal Argentina itu dikabarkan menginginkan gaji 300.000 pounds (Rp 5,2 miliar) per pekan. Jika dikabulkan, gaji Dybala akan melebih gaji bomber Spurs, Harry Kane.
Persoalan gaji yang besar inilah yang membuat pilihan Dybala terbatas. Manchester United yang berminat merekrutnya, mundur setelah menyadari pengeluaran untuk membayar Dybala akan membengkak.
Banyak pihak menilai kepindahan Dybala ke Spurs adalah langkah paling masuk akal. The Guardian menyebut, Pelatih Spurs Mauricio Pochettino adalah penggemar berat Dybala. Apalagi keduanya sama-sama berasal dari Argentina.
Adapun bagi Dybala, Spurs menjadi salah satu klub Inggris yang tampil di Liga Champions musim ini dan finalis musim lalu. Bisa tampil pada turnamen antarklub paling bergengsi di Eropa ini tidak bisa didapatkan jika membela MU.
Sementara itu, Barcelona sudah menawari Coutinho untuk dipinjam Spurs. Musim lalu, gelandang serang asal Brasil itu tidak bermain seperti yang diharapkan dan kerap menghuni bangku cadangan, meski pernah menjadi pembeda dalam beberapa laga penting. Kini Barcelona sudah memiliki Frenkie de Jong sehingga sulit bagi Coutinho untuk mendapatkan jam terbang tinggi.
Hingga Rabu, Spurs masih memikirkan tawaran tersebut, meski Coutinho bisa sangat berguna. Ia bisa menjadi pelengkap Dybala dan pernah memiliki kedekatan dengan Pochettino saat keduanya berada di Espanyol.
Antisipasi
Upaya Spurs berburu Dybala adalah antisipasi jika Eriksen pindah ke klub lain. Apalagi, gelandang serang mereka lainnya, Dele Alli, mengalami cedera dan dipastikan tidak bisa tampil pada laga pembuka Liga Inggris akhir pekan ini.
Antisipasi ini penting mengingat sosok Eriksen sangat vital. Awal Juni lalu, pemain asal Denmark itu mengungkapkan kemungkinan pindah. ”Saya merasa, pada titik ini ingin mencoba sesuatu yang baru. Jika saya harus pergi, saya harap ini menjadi langkah maju,” ujar Eriksen seperti dikutip BBC.
Sebenarnya kontrak Eriksen baru berakhir tahun depan. Namun, ia belum mau memperpanjang kontrak. Jika kontrak itu habis tahun depan, Spurs merugi karena Eriksen akan bebas transfer. Spurs harus memperpanjang kontrak atau menjual Eriksen saat ini juga.
Terkait nasib Eriksen, Spurs tidak terikat batas waktu transfer pada Kamis ini. Klub-klub Inggris tidak dapat membeli pemain setelah bursa transfer ditutup, tetapi masih bisa menjual pemain ke liga lain. Adapun bursa transfer di Liga Spanyol dan Italia ditutup lebih lambat dari Liga Inggris.
MU sebenarnya tertarik untuk memboyong Eriksen. Namun, MU meyakini pemain tersebut ingin bermain di Liga Spanyol. Eriksen pernah dirumorkan akan pergi ke Real Madrid, tetapi Spurs dikabarkan tengah bernegosiasi dengan Atletico Madrid.
Bursa transfer musim panas kali ini sangat krusial bagi Spurs karena mereka harus bisa mengejar MU, Liverpool, dan terutama Manchester City. Di satu sisi, Pochettino merasa tidak punya hak untuk turut campur dalam menentukan transfer pemain. “Saya merasa hanya sebagai pelatih, bukan manajer tim,” kata Pochettino pekan lalu.
Musim lalu, Spurs sama sekali tidak berbelanja pemain tetapi bisa melaju sampai ke final Liga Champions. Kali ini, mereka tidak bisa tinggal diam dan mengandalkan keajaiban. Sudah saatnya mereka membeli pemain dan memberikan kesempatan Pochettino untuk mewujudkan ambisinya meraih trofi perdana untuk Spurs. (REUTERS)