Puncak Ciremai Terbakar, Jumlah Pendaki Diprediksi Menurun
›
Puncak Ciremai Terbakar,...
Iklan
Puncak Ciremai Terbakar, Jumlah Pendaki Diprediksi Menurun
Jumlah pendaki ke Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat, diprediksi menurun karena kebakaran yang melanda puncak gunung itu sejak Rabu (7/8/2019) siang.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
KUNINGAN, KOMPAS — Jumlah pendaki ke Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat, diprediksi menurun karena kebakaran yang melanda puncak gunung sejak Rabu (7/8/2019) siang. Adapun pendaki yang telah mendaftar secara dalam jaringan akan mendapatkan pengembalian uang.
”Kebakaran ini pasti berdampak pada jumlah pendaki karena jalurnya ditutup sementara. Saat ini, sudah sekitar 500 pendaki yang mendaftar secara online untuk tanggal 15 sampai 16 Agustus. Kalau jalur masih ditutup, pendaki bisa berkurang,” kata Endun Abdullah, Ketua Mitra Pengelola Pendakian Gunung Ciremai jalur Palutungan, Kamis (8/8).
Kebakaran ini pasti berdampak pada jumlah pendaki karena jalurnya ditutup sementara.
Menurut dia, saat 17 Agustus, jumlah pendaki di puncak Ciremai bisa mencapai lebih dari 2.000 orang. Tahun lalu, untuk jalur pendakian Palutungan saja, sebanyak 25.000 pendaki menjelajah ke Gunung Ciremai.
Sebelumnya, api membakar Blok Goa Walet di ketinggian 2.950 meter di atas permukaan laut, Kabupaten Majalengka, Rabu sekitar pukul 13.00. Jaraknya hanya berkisar 0,3 kilometer dari puncak Ciremai setinggi 3.078 mdpl. Dari jalur Palutungan, waktu pendakian ke titik api berkisar 8 jam.
Hingga Kamis pagi, api masih membakar puncak gunung tertinggi di Jabar itu. Bahkan, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai menutup jalur pendakian ke Ciremai. Jalur itu adalah Apuy (Majalengka), Linggajati, Linggasana, dan Palutungan di Kuningan. Jalur pendakian ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
Menurut Endun, bagi pendaki yang sudah memesan tiket secara daring, uangnya akan dikembalikan. Setiap tiket dipatok Rp 60.000 per orang. Caranya, pendaki ke kantor pengelola jalur pendakian dengan memperlihatkan bukti pemesanan tiket.
Kepala Seksi I Wilayah Kuningan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai San Andre Jatmiko mengatakan, penutupan jalur pendakian dilakukan demi keselamatan dan keamanan pendaki. Pihaknya juga telah meminta para pendaki untuk segera turun dari Ciremai.
Evakuasi dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan, BPBD Majalengka, BTNGC, polisi, TNI, dan masyarakat. Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin mengatakan, dari 61 jumlah pendaki yang terdaftar, tersisa 31 orang yang belum turun hingga Kamis pagi.
”Jumlah ini belum termasuk pendaki yang tidak terdaftar. Tim masih menyisir Gunung Ciremai,” kata Andre.