Temanggung Tidak Bisa Menolak Serbuan Tembakau Luar Daerah
›
Temanggung Tidak Bisa Menolak ...
Iklan
Temanggung Tidak Bisa Menolak Serbuan Tembakau Luar Daerah
Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, tidak bisa menolak serbuan tembakau produksi dari luar daerah.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, tidak bisa menolak serbuan tembakau produksi dari luar daerah. Pembatasan atau larangan juga tidak bisa diberlakukan pada proses perdagangan tembakau karena di dalamnya sering kali terjadi proses pencampuran antara tembakau lokal dan produk luar daerah.
Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan, tembakau lokal diharapkan mampu menguasai pasar di Kabupaten Temanggung. Namun, pihaknya juga tidak bisa melarang keras masuknya tembakau luar daerah.
”Kami hanya bisa mengimbau agar pabrik dan pedagang lebih mengutamakan membeli dan menggunakan tembakau lokal Temanggung sebagai komoditas perdagangan dan bahan baku rokok mereka,” ujarnya saat ditemui dalam acara tasyakuran panen tembakau di Kantor Bupati Temanggung, Rabu (7/8/2019).
Setiap musim panen tembakau, Kabupaten Temanggung biasanya kerap diserbu tembakau dari sejumlah daerah, antara lain Garut, Weleri, dan Boyolali. Aturan atau larangan tegas terhadap masuknya tembakau luar daerah, menurut dia, tidak bisa diterapkan karena hal itu dikhawatirkan justru akan memicu konflik dan menimbulkan persoalan baru di masyarakat.
Khadziq mengatakan, petani pun juga diminta mendukung terciptanya situasi yang lebih kondusif dengan tidak sembarangan mencampur tembakau produksinya sendiri dengan tembakau luar daerah.
Agar tembakaunya bisa dibeli dengan harga tinggi, petani diharapkan mampu bersaing secara sehat dengan cara meningkatkan volume produksi dan kualitas panen tembakau yang dihasilkan.
Khadziq mengatakan, pihaknya sudah berkeliling dan mengecek kesiapan pabrik-pabrik rokok besar untuk membeli tembakau. Dari hasil pengecekan tersebut, dipastikan semua hasil panen tembakau dari Kabupaten Temanggung akan terbeli.
”Total produksi Temanggung bisa mencapai 12.000 ton per tahun dan saat ini sudah ada satu pabrik rokok yang siap membeli karena total bahan baku yang dibutuhkan mencapai hingga 16.000 ton,” ujarnya.
Pertanian tembakau, diakui Khadziq, saat ini tengah terpuruk. Selain tata niaga yang tidak sehat dan harga tembakau yang anjlok, para petani tembakau juga makin dipojokkan oleh berbagai isu tentang dampak buruk rokok bagi kesehatan.
Kendati demikian, dia meminta agar para petani tetap bersemangat bertani dan terus meningkatkan kualitas hasil panennya. Dengan peningkatan kualitas panen tersebut, diharapkan Kabupaten Temanggung bisa kembali pada masa kejayaan tembakau pada era 1990-an.
Tembakau, menurut Khadziq, bernilai penting karena tidak sekadar bernilai ekonomi atau memberikan penghasilan. Tembakau adalah bagian dari kebanggaan Temanggung.
”Tembakau adalah bagian dari harga diri masyarakat Temanggung. Berkat tembakau, pernah ada 1.800 petani yang bersama-sama naik haji. Namun, di satu sisi, situasi perdagangan yang buruk juga pernah membuat banyak petani terpaksa menambal kerugian dengan beramai-ramai pergi menjadi buruh kelapa sawit di Sumatera,” ujarnya.
Purwanto, petani di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, mengatakan, dirinya selalu menjual produk tembakaunya sendiri. Namun, dalam dunia perdagangan tembakau, dirinya kerap sakit hati karena harga tembakau Temanggung kerap kali dinilai sama atau terkadang bahkan lebih rendah daripada tembakau luar daerah.
”Sering kali tembakau kami pun tidak dibeli oleh pabrik karena pabrik sudah terlebih dahulu mencukupi kebutuhan dengan tembakau dari luar daerah,” ujarnya.
Sering kali tembakau kami pun tidak dibeli oleh pabrik karena pabrik sudah terlebih dahulu mencukupi kebutuhan dengan tembakau dari luar daerah.
Yunus, petani di Kecamatan Parakan, mengatakan, setiap musim panen tembakau, dirinya kerap membeli tembakau dari luar daerah. Hal ini dilakukannya untuk menambah pemasukan sembari menunggu tanaman tembakau milik sendiri siap dipanen.
Petani lain, menurut dia, juga kerap melakukan hal sama. Terkadang, tembakau dari luar daerah tersebut ikut digabung, dicampur dengan tembakau lokal, karena hasil panen milik sendiri tidak cukup banyak untuk dijual ke pihak pabrik.