Kebakaran menghanguskan dua ruko di Jalan Raya Cipayung, Jakarta Timur. Tidak hanya mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah, amukan si jago merah yang diduga karena arus pendek listrik itu juga menelan tiga korban jiwa.
Oleh
Aguido Adri
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebakaran menghanguskan dua ruko di Jalan Raya Cipayung, Jakarta Timur. Tidak hanya mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah, amukan si jago merah yang diduga karena arus pendek listrik itu juga menelan tiga korban jiwa.
Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaiman mengatakan mengerahkan 16 mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang membakar dua ruko di Jalan Raya Cipayung, Jakarta Timur.
”Kebakaran terjadi sekitar pukul 05.00 dan sejam kemudian petugas berhasil memadamkan api. Dua ruko yang terbakar adalah ruko sembako dan ruko plastik. Akibat kebakaran tersebut, tiga karyawan, Surya (23), Danu (22), dan Wahyu (22), meninggal,” kata Gatot, Jumat (9/8/2019).
Gatot menambahkan, tiga korban yang tidur di dalam ruko sembako tersebut tidak bisa keluar karena akses sudah tertutup oleh api yang cepat membesar. Mereka terjebak di kamar mandi. Kebakaran yang melanda bangunan seluas 80 meter per segi tersebut juga mengakibatkan kerugian lebih dari Rp 500 juta.
Berdasarkan pantauan Kompas, dua ruko yang hangus terbakar hanya mempunyai satu jalan keluar masuk. Di ruko sembako tempat korban terjebak amukan si jago merah tidak ada pintu keluar atau celah untuk korban melarikan diri selain pintu depan. Di belakang bangunan ruko langsung menempel rumah warga, sementara sisi kanan bangunan ruko pun tak ada pintu.
”Awal api dari ruko sembako, langsung membesar dan menyambar toko sebelahnya (ruko plastik). Saya sudah berteriak memanggil korban yang berada di dalam. Namun, tidak ada respons, sementara api semakin membesar,” kata Suswoyo, warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kebakaran.
Rugi besar
Andri (36) menatap nanar ruko plastiknya yang hangus terbakar. Tidak ada satu pun barang yang bisa ia selamatkan. Pagi itu, kata Andri, setiap pukul 07.00 ia sudah bersiap beraktivitas jual beli. Sesampai di ruko, ia kaget dan panik karena rukonya rata dengan tanah.
”Habis tak ada yang tersisa. Saya datang sudah hangus. Ini rugi besar, saya belum hitung, tetapi diperkirakan Rp 300 juta-Rp 400 juta. Saya bingung harus bagaimana,” kata Andri.
Ia mengatakan mendapat informasi bahwa penyebab kebakaran karena arus pendek listrik. Namun, Andri meragukan dugaan arus pendek listrik sebagai penyebab utama.
”Saya tidak tahu penyebab sebenarnya, katanya arus pendek listrik dari toko sebelah. Namun, saya tidak mau berspekulasi. Selama ini tidak ada masalah dengan listrik, aliran listrik juga tidak pernah bermasalah. Saya selalu memperhatikan, saya yakin tidak ada masalah,” lanjutnya.
Amuk api juga menghanguskan permukiman warga di Jalan Perintis Kemerdekaan Kampung Pedongkelan, Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur, Kecamatan Pulogadung, sekitar pukul 15.13. Setidaknya enam rumah hangus terbakar.
Gatot mengatakan mengerahkan 11 mobil pemadam kebakaran dan 65 personel untuk menjinakkan api yang membakar permukiman padat tersebut. Kebakaran diduga akibat arus pendek listrik.
”Sekitar pukul 16.20 petugas berhasil menjinakkan api. Syukur tidak ada korban jiwa. Namun, akibat kebakaran ini, 13 keluarga atau 39 jiwa terdampak. Kerugian diperkirakan cukup besar, yaitu Rp 900 juta,” lanjutnya.