Transfer musim panas di Inggris yang berakhir Jumat dini hari WIB menegaskan ambisi klub-klub Liga Inggris menyambut musim 2019-2020. Manchester City masih menjadi yang terdepan dalam perburuan gelar juara berkat kengototan mereka di lapangan maupun bursa transfer.
LONDON, JUMAT – Manchester City bakal menjadi “musuh bersama” tim-tim lainnya di Liga Inggris musim baru ini. Para rival seperti Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Manchester United, agresif menambah amunisi tim di jendela transfer musim panas ini. Cukup kah geliat itu memutus hegemoni “The Citizens” musim ini?
Pertanyaan serupa hampir selalu disodorkan menjelang musim baru Liga Inggris pada setengah dekade terakhir ini. Kucuran uang nyaris tidak terbatas ditambah kehadiran manajer Pep Guardiola di tanah Inggris sejak 2016 silam membuat City selalu berada di daftar teratas tim favorit juara. Sapu bersih lima trofi domestik, termasuk gelar juara Liga Inggris beruntun dua musim terakhir, menjadi penegas dominasi City.
Bagaimana caranya mengalahkan mereka? Pergilah ke gereja dan nyalakan lilin.
Tidak heran, hampir setiap klub gelisah dan penasaran saat menghadapi The Citizens, tim yang akan memulai musim baru ini dengan bertamu ke markas West Ham United, Sabtu (9/8/2019) malam ini. Bayangkan saja, dalam 14 laga terakhirnya di Liga Inggris, City selalu menang. Kali terakhir mereka kehilangan poin adalah saat dikalahkan Newcastle United 1-2 pada Januari lalu.
“Bagaimana caranya mengalahkan mereka (City)? Pergilah ke gereja dan nyalakan lilin (sebelum bertanding). Itu agaknya mujarab untuk saya,” ungkap Rafael Benitez, manajer Newcastle saat itu, seperti dikutip New York Post.
Benitez, yang kini berkarier di Liga China bersama klub Dalian Yifang, bergurau saat menyatakan hal itu awal 2019 lalu. Namun, komentarnya itu mencerminkan pandangan tim-tim lain di Inggris akan City saat ini. The Citizens merupakan tim terbuas di Liga Inggris dua musim terakhir, yaitu mencetak rata-rata 100,5 gol di dua musim itu. Tiada tim lainnya yang mampu menyamai keganasan itu.
Liverpool, juara Liga Champions Eropa musim lalu, pun gagal mengkudeta City dari takhta Liga Inggris meskipun tidak kalah beringas dengan mengemas 97 poin. Jumlah angka runner up itu adalah yang tertinggi sepanjang sejarah Liga Inggris. “Meskipun kita tampil sempurna, mereka (City) masih bisa mengalahkan Anda,” ungkap Benitez menggambarkan kehebatan The Citizens.
Dengan kata lain, tim-tim lain berharap City tampil jelek jika ingin mengalahkannya. Namun, ibarat “pabrik” trofi, mereka meminimalisasi faktor kesalahan itu. City tidak berhenti berinvestasi dan mengganti komponen yang usang dengan yang baru untuk menjamin kontrol kualitas itu. Musim panas ini, mereka mengucurkan uang senilai 135 juta poundsterling atau setara Rp 2,3 triliun untuk tenaga-tenaga baru berkualitas seperti bek sayap Joao Cancelo dan gelandang bertahan Rodri.
Hadirnya Rodri dari Atletico Madrid penting untuk menggantikan Fernandinho yang menua. Adapun Cancelo didatangkan dari Juventus untuk memperluas dimensi serangan dari lini sayap tim itu. Hadirnya Cancelo akan membuat bek sayap lainnya, Kyle Walker, terlecut berlatih lebih keras demi memerebutkan skuad inti. “Setiap pemain harus menyadari, mereka harus bekerja lebih keras dan tampil bagus jika tidak mau tersingkirkan,” ujar Guardiola.
Nilai transfer City itu hanyalah kalah dari tiga tim lainnya, yaitu Manchester United, Aston Villa dan Arsenal. MU menghabiskan total 148 juta pounds atau Rp 2,5 triliun untuk memboyong bek tengah Harry Maguire, bek sayap Aaron Wan-Bissaka, dan winger Daniel James. Lewat investasi dan peremajaan itu, MU berharap mampu menembus kembali level elite alias empat besar Liga Inggris. Musim lalu, mereka finis di peringkat keenam.
Ambisi Arsenal
Ambisi serupa diperlihatkan Arsenal, klub yang tiga musim terakhir absen dari Liga Champions. Mereka sangat aktif dan pintar memanfaatkan jendela transfer musim panas ini untuk memperkuat diri secara signifikan. Hadirnya penyerang sayap Nicolas Pepe bakal kian mempertajam serangan mereka. Di sisi lain, hadirnya gelandang Dani Ceballos dan bek gaek, David Luiz, bisa menghadirkan keseimbangan di lini belakang yang selama ini menghilang.
Geliat juga diperlihatkan Tottenham Hotspur. Setelah berpuasa sepanjang musim lalu, Spurs menghabiskan Rp 1,7 triliun di musim panas ini. Hadirnya gelandang energik, Tanguy Ndombelele, dan winger lincah, Ryan Sessegnon, menegaskan bahwa Spurs tidak lagi ingin sekedar menjadi tim “penggembira” di empat besar Liga Inggris. Spurs bisa menjadi perusak duopoli persaingan City dan Liverpool di musim baru ini.
“Transfer itu menunjukkan Spurs berambisi mengejar City dan Liverpool, dua tim luar biasa yang bakal kembali bersaing (menuju juara) musim ini. Investasi besar Spurs itu bakal menuntut Mauricio Pochettino (manajer Spurs) untuk mengantarkan trofi musim ini,” tulis The Sun menganalisa persaingan di Liga Inggris musim baru.