Kuota pendakian ke Gunung Semeru di Jawa Timur selama perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia penuh terisi.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS-Kuota pendakian ke Gunung Semeru di Jawa Timur selama perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia penuh terisi. Pendaki lain yang ingin naik ke Semeru hanya bisa memilih hari lain yang kuotanya masih tersisa.
Semeru yang memiliki tinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) menjadi tujuan favorit pendaki saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Pendaki tidak hanya berasal dari Jawa Timur tetapi juga daerah lain di Indonesia.
Kepala Bagian Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) Syarif Hidayat, Senin (12/8/2019), mengatakan, kuota untuk pendakian tanggal 15-17 Agustus sudah penuh. Sedangkan untuk pendakian 18 Agustus ke atas sudah terisi di atas 216 pendaki yang mendaftar. Sedangkan 22 Agustus sudah ada 427 yang mendaftar.
Pihak BBTNBTS membatasi jumlah pendaki 600 orang per hari dengan alasan menjaga kelestarian kawasan konservasi. Artinya, setiap hari hanya ada 600 orang pendaki sedang naik, 600 masih di atas, dan 600 orang turun. "Kalau sudah penuh pendaki dipersilahkan booking di hari lain yang masih ada kuota," ujarnya.
Kalau sudah penuh pendaki dipersilahkan booking di hari lain yang masih ada kuota
Syarif pun mengimbau semua pendaki harus mengikuti prosedur mengenai larangan dan himbauan yang ditetapkan pihak BBTNBTS, termasuk arahan sebelum mendaki. Demikian pula mengenai sampah, harus dibawa turun kembali.
Pendaki juga hendaknya bijaksana saat beraktivitas menghidupkan perapian mengingat saat ini musim kemarau guna mencegah kebakaran lahan dan hutan. "Karena saat ini status Semeru waspada maka pendaki tidak diperbolehkan naik sampai ke puncak. Mereka hanya dibatasi sampai Kalimati," katanya.
Selain Semeru, gunung lain di Jawa Timur yang bakal menyedot pendaki saat peringatan Hari Kemerdekaan adalah Arjuna (3.339 mdpl) di perbatasan Kabupaten Malang, Pasuruan, dan Batu. Jalur pendakian ke Arjuna baru saja dibuka Jumat (9/8/2019) setelah kebakaran lahan yang menimpa lereng sisi selatan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo, Ahmad Wahyudi, yang dihubungi secara terpisah, mengatakan, diperkirakan ada 200 orang pendaki yang merayakan detik-detik peringatan Hari Kemerdekaan di Arjuna.
Pendakian ke Arjuna, lanjut Wahyudi, belum ada pembatasan terkait jumlah. Meski begitu, pihaknya mengingatkan para pendaki tidak diperkenankan membuat api unggun. "Kami akan briefing untuk tidak membuat api unggun," katanya.
Sebelumnya, pendakian ke Arjuna ditutup selama dua pekan sejak 28 Juli 2019 atau saat kali pertama diketahui ada titik api di lereng. Diperkirakan luas lahan yang terbakar mencapai 300 hektar. Proses pemadaman melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang melakukan penyiraman dari udara.