Tim unggulan, termasuk Arsenal, melesat pada pekan pertama Liga Inggris musim 2019-2020. Kemenangan atas Newcastle United menguntungkan Arsenal yang tampil tanpa banyak pemain pilarnya.
Oleh
Yulvianus Harjono
·5 menit baca
NEWCASTLE, MINGGU — Arsenal memperlihatkan kapasitas sebagai salah satu tim unggulan di Liga Inggris musim 2019-2020 dengan menundukkan tuan rumah Newcastle United 1-0, Minggu (11/8/2019) malam. Kemenangan itu menjadi modal ”The Gunners” mematahkan tren buruk di awal musim dan kembali ke jajaran tim elite di Liga Inggris.
Arsenal, yang menggeliat di bursa transfer musim panas ini, sebetulnya menjalani laga itu dalam kondisi kurang ideal. Para pemain barunya senilai total Rp 2,3 triliun seperti penyerang sayap Nicolas Pepe, gelandang Dani Ceballos, serta duo bek David Luiz dan Kieran Tierney tidak bisa tampil sebagai pemain mula di laga itu. Luiz dan Pepe belum cukup bugar tampil sejak menit pertama. Adapun Tierney dan Ceballos diganggu cedera.
Semakin tidak menguntungkan bagi Arsenal, sejumlah pemain kunci seperti Alexandre Lacazette, Mesut Oezil, Hector Bellerin, Rob Holding, dan Sead Kolasinac juga absen akibat beragam jenis alasan. Holding dan Bellerin dibelenggu cedera, sedangkan Oezil dan Kolasinac absen akibat masalah keamanan. Oezil dan Kolasinac beberapa waktu lalu menjadi korban perampokan mobil yang nyaris mengancam nyawa mereka.
Tak ayal Manajer Arsenal Unai Emery terpaksa menurunkan dua pemain binaan Akademi Arsenal, Reiss Nelson (19) dan Joseph Willock (19), sebagai pemain mula pada laga itu. Arsenal pun kerap tertekan di sepanjang laga dan hanya bisa mengandalkan serangan balik. Beruntung mereka memiliki striker Pierre-Emerick Aubameyang yang mencetak gol semata wayang di laga itu.
Gol Aubameyang, yang tercipta melalui serangan balik pada menit ke-58, membuat The Gunners mematahkan tren buruk, yaitu kekalahan yang kerap menghantui mereka di pekan perdana Liga Inggris. Sepanjang empat musim sebelumnya Arsenal tiga kali kalah di pekan pembuka, termasuk saat dipukul Manchester City 0-2 di Emirates, musim lalu.
”Kemenangan ini memberi kami kepercayaan diri,” ujar Emery seusai laga itu.
Disiplin
Menurut Emery, kemenangan penting itu tidak terlepas dari kedisiplinan para pemain belakang timnya yang dikomandoi bek tengah, Sokratis Papastathopoulos. Sepanjang musim lalu, akibat buruknya kinerja pertahanan, Arsenal kerap menderita di kandang lawan. Mereka hanya sekali tidak kebobolan dari 19 laga tandang pada musim lalu. Musim baru ini, gawang mereka tidak kebobolan di laga tandang pertamanya.
”Jika Arsenal bisa cukup konsisten, mereka akan meraihnya (finis empat besar di Liga Inggris),” ujar Paul Merson, legenda Arsenal, memprediksi kebangkitan The Gunners pada musim ini seperti dikutip Star Sports.
Finis keempat dan merebut tiket Liga Champions Eropa musim depan adalah target utama Arsenal pada musim 2019-2020 ini. Tiga musim terakhir, tim asal London itu selalu finis di luar peringkat empat besar. Tak ayal mereka melakukan investasi besar-besaran dengan membeli Pepe dan Luiz serta meminjam Ceballos dari Real Madrid. Pepe dan Ceballos sempat tampil di markas Newcastle sebagai pemain pengganti di babak kedua.
Tuah Aubameyang
Namun, Pepe—yang belum cukup bugar—gagal mencuri panggung dari Aubameyang di laga itu. Aubameyang masih menjadi titik vokal dari serangan Arsenal. Ia kini mengemas 33 gol di liga itu sejak hadir di Inggris pada awal 2018. Jumlah golnya itu hanyalah kalah dari bintang Liverpool, Mohamed Salah, yang telah mengumpulkan 36 gol di Liga Inggris.
Meskipun memperlihatkan tren positif, Merson pesimistis investasi besar Arsenal bisa mengantarkan mereka sebagai penantang juara musim ini. Ia memprediksi peringkat tiga besar di Liga Inggris pada akhir musim ini berturut-turut akan ditempati Manchester City, Liverpool, dan Tottenham Hotspur.
”Ketiga tim itu jauh berada di depan tim-tim lainnya, termasuk Chelsea dan Manchester United,” ungkap Merson kemudian.
City, juara bertahan Liga Inggris dua musim terakhir, memuncaki klasemen sementara Liga Inggris di pekan pertama, kemarin. Mereka menggilas West Ham United 5-0 pada laga di London, Sabtu malam. Kemenangan itu membuat City menjaga tren positif, yaitu selalu menang di pekan pembuka Liga Inggris selama sembilan musim terakhir.
Kemenangan telak itu sekaligus menancapkan dominasi City, tim yang memenangi 15 laga beruntun di Liga Inggris sejak awal Februari lalu.
Meskipun demikian, Manajer Manchester City Pep Guardiola berkata, timnya masih jauh dari sempurna.
”Start sempurna? Terkait hasil akhir, iya. Namun, tidak demikian dalam hal performa. Di babak pertama kami ceroboh dalam hal operan-operan. Namun, begitu gol kedua tercipta, anak-anak tampil brilian,” ujar manajer yang mengejar trofi Liga Inggris kali ketiga beruntun itu.
Salah satu pemain City yang tampil brilian adalah Raheem Sterling. Penyerang yang bisa bermain di posisi tengah ataupun sayap itu memborong tiga gol sepanjang babak kedua pada laga di Stadion London, markas West Ham.
Sterling menunjukkan dirinya kian nyaman bermain di sayap kiri, posisi yang didapatnya di City sejak awal musim lalu. ”Dia (Sterling) punya kemampuan spesial, baik fisik maupun penyelesaian akhirnya,” ungkap Guardiola.
Dibayar mahal
Seolah tidak mau kalah, dua rival City, Liverpool dan Spurs, juga mengemas tiga poin. ”The Reds” menang 4-1 atas Norwich City. Adapun Spurs menggulung tim promosi, Aston Villa, 3-1.
Namun, kemenangan Livepool itu harus dibayar mahal. Kiper andalannya, Alisson Becker, mengalami cedera betis parah dan diperkirakan harus absen hingga delapan pekan. Ia pun terancam absen dari laga Piala Super Eropa kontra Chelsea, Kamis (15/8/2019).
Alisson juga bakal absen saat The Reds menjamu Arsenal di Liga Inggris, 24 Agustus 2019. Posisinya akan ditempati Adrian Castillo, kiper baru Liverpool. ”Dia (Castillo) adalah kiper berpengalaman. Dia barangkali akan cepat menyetel dengan tim. Saya yakin ia bisa menjalankan tugasnya dengan baik nantinya,” ujar Virgil van Dijk, bek Liverpool, penuh harap. (AFP/JON)