Kompetisi Didorong Beri Solusi pada Persoalan Bangsa
›
Kompetisi Didorong Beri Solusi...
Iklan
Kompetisi Didorong Beri Solusi pada Persoalan Bangsa
Oleh
FAJAR RAMADHAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Penyelenggaraan Piala Presiden Kompetisi Nasional Media atau PPKNM bukan sekadar kompetisi untuk para jurnalis dan konten kreator, melainkan wadah untuk memberikan saran kepada pemerintah. Ada lima tema yang ditentukan dan dianggap relevan dengan isu terkini.
PPKNM diinisiasi oleh gabungan unsur pemerintah dan media massa di bidang jurnalistik. Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh bertindak sebagai dewan pembina.
Koordinator Penyelenggara PPKNM Agus Sudibyo mengatakan, melalui kompetisi tersebut diharapkan para insan pers dapat memberikan masukan kepada pemerintah terkait tema yang sudah ditentukan. Tema tersebut berkaitan dengan isu-isu strategis yang dihadapi bangsa kini dan ke depan.
“Tema-tema yang ditentukan perlu diakselerasi oleh pemerintah kita. Oleh karena itu, dibutuhkan masukan dari para pers,” katanya saat berkunjung ke Menara Kompas Jakarta, Senin (12/8/2019).
Selain Agus, turut hadir antara lain Ketua Panitia PPKNM Margiono dan Sekretaris PPKNM Muhammad Ikhsan. Mereka diterima oleh Pemimpin Redaksi Harian Kompas Ninuk Mardiana Pambudy, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas P Tri Agung Kristanto, dan Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi.
Melalui kompetisi diharapkan para insan pers dapat memberikan masukan kepada pemerintah
Kelima tema yang diangkat adalah persatuan dan kerukunan bangsa, percepatan dan pemerataan pembangunan berkesejahteraan sosial, pendidikan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Era 4.0, pengembangan industri berbasis pemanfaatan teknologi digital dan pariwisata sebagai sektor utama ekonomi nasional.
Kompetisi terbuka oleh semua media massa dan individu yang dikategorikan menjadi 9 kategori. Sebanyak 7 kategori ditujukan kepada media cetak, daring, televisi dan radio. Adapun, 2 kategori lainnya ditujukan kepada individu meliputi artikel di media cetak dan daring serta karya audio-visual di media sosial.
Pemenang pada setiap kategori berhak mendapatkan hadiah senilai Rp 100 juta untuk juara pertama, Rp 50 juta bagi juara kedua dan Rp 25 juta bagi juara ketiga. Berkas harus dikirimkan paling lambat pada 17 September 2019. Karya yang dikirimkan juga harus dipublikasikan pada 1 Januari – 15 September 2019.
Selain memenuhi kaedah jurnalistik, karya yang akan dipilih, menurut Agus harus bisa mengeksplorasi masalah. Konten tidak harus berisi pujian-pujian, tapi justru bisa mengkritik. Salah satu yang terpenting, harus ada alternatif solusi yang ditawarkan.
Pemenang pada setiap kategori berhak mendapatkan hadiah senilai Rp 100 juta untuk juara pertama, Rp 50 juta bagi juara kedua dan Rp 25 juta bagi juara ketiga
“Kaedah jurnalistik yang dimaksud misalnya memenuhi asas keberimbangan dan praduga tak bersalah,” katanya.
Margiono menilai, konten kreator media sosial juga perlu mendapatkan penghargaan atas karya-karyanya yang berkualitas. Media sosial seperti youtube saat ini sudah berkembang sebagai wadah untuk menyalurkan informasi bagi masyarakat maupun pers itu sendiri.
“Tidak ada aturan tentang durasi maupun teknis produksi, yang penting orisinil,” ujarnya.
Tahun ini menjadi pertama kalinya PPKNM diselenggarakan. Rencananya, PPKNM akan diselenggarakan setiap tahunnya. Para juri yang dilibatkan antara lain dari unsur budayawan, akademisi, dan pemerhati pariwisata.