JAKARTA, KOMPAS - Sejumlah warga Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara, untuk pertama kalinya mencicipi daging rendang yang diolah chef hotel berbintang dalam rangkaian perayaan Idul Adha 2019, Senin (12/8/2019). Mereka bagian dari sekitar 3.000 warga DKI Jakarta yang menerima paket makanan berbahan daging kurban hasil kreasi para ahli masak beberapa hotel.
Program ini terlaksana melalui perjanjian kerja sama Dapur Kurban antara Pemerintah Provinsi DKI, lima pemerintah kota administrasi Jakarta, Aksi Cepat Tanggap (ACT), Badan Amil Zakat Nasional DKI, Rumah Zakat Indonesia, Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia, serta hotel-hotel berbintang di Jakarta.
Rohman Muslim (28), misalnya, mengaku baru pertama kali merasakan daging rendang yang diracik tangan chef hotel. Laki-laki yang tinggal di Blok B Shelter Kampung Aquarium itu pun belum pernah menginap di hotel berbintang.
"Kalau sedang ke luar kota, paling menginap di homestay (rumah penginapan), tidak pernah yang hotel begitu," ucap pekerja paruh waktu tersebut di Kampung Aquarium, Senin sore. Warga di kawasan itu mendapat rendang olahan chef Hotel Aston Pluit.
Sebelumnya, Rohman memang sudah beberapa kali makan daging rendang dari tempat masakan khas Padang. Makanan itu pulalah menu paling mewah bagi dia seumur hidupnya. Meski sama-sama rendang, ia berpendapat, racikan chef Hotel Aston Pluit lebih nikmat dibanding rendang-rendang yang pernah dirasakannya sebelumnya.
Hal senada juga diungkapkan Sumiyati (34), warga Blok C Shelter Kampung Aquarium. "Bumbunya lebih berasa. Lebih wangi juga," ujar ibu lima anak ini.
Sumiyati belum pernah menjajal pengalaman menginap di hotel berbintang ataupun menikmati hidangan hotel. Itu mengingat pendapatan dari suaminya yang seorang nelayan sangat mepet bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilan per bulan rata-rata Rp 1,5 juta. Berlibur di hotel tidak masuk kamus hidup mereka.
Warga menerima rendang lengkap dengan nasi, tumis sayur buncis, serta tempe dan tahu balado, yang semuanya dikemas dalam boks berbahan kertas. Menurut Wali Kota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau, terdapat 300 kotak nasi rendang yang disalurkan ke Kampung Aquarium.
"Masyarakat sudah tidak perlu repot lagi memasak karena yang diberikan itu dalam bentuk siap saji," kata Syamsuddin. Ia juga memastikan makanan dimasak secara baik dengan menjalankan higiene.
Pemprov DKI juga terlibat mengawasi keamanan pangan berisi daging kurban, termasuk di Hotel Aston Pluit.
"Pengawasan makanan dilakukan sebelum dan sesudah pengolahan, termasuk memastikan makanan yang disajikan nanti tidak mengandung zat berbahaya bagi kesehatan," tutur Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati.
Petugas dari sudinkes, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), serta Laboratorium Kesehatan Daerah DKI mengawasi bahan mentah, dengan mengecek daging sapi kurban, tahu, tempe, sayur buncis dan jagung. Mereka memastikan seluruhnya tidak mengandung zat berbahaya seperti formalin dan boraks. Setelah diperiksa, petugas mengizinkan bahan-bahan tadi dimasak.
Dari 3.000-an warga kurang mampu yang jadi sasaran penerima masakan daging kurban ala hotel berbintang, sekitar 900 jiwa tinggal di Jakarta Utara. Makanan dibagi ke tiga kelurahan, yakni Kapuk, Penjaringan, dan Kalibaru, masing-masing 300 porsi.