PT Bank Permata Tbk kembali menggelar konferensi keuangan dan manajemen kekayaan bertajuk Wealth Wisdom 2019. Lewat konferensi ini, masyarakat akan didorong lebih bijak dalam mengelola keuangan untuk menggapai kekayaan dan kesejahteraan hidup sesungguhnya.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Permata Tbk kembali menggelar konferensi keuangan dan manajemen kekayaan bertajuk Wealth Wisdom 2019. Lewat konferensi ini, masyarakat akan didorong lebih bijak dalam mengelola keuangan untuk menggapai kekayaan dan kesejahteraan hidup sesungguhnya.
Dengan mengangkat tema ”Mindfully Wealthy in The 21st Century”, konferensi tahunan yang digelar pada 14-15 Agustus 2019 ini akan memberikan perspektif baru akan esensi kekayaan dan kebahagiaan.
Direktur Retail Banking PT Bank Permata Djumariah Tenteram sepakat bahwa uang dan obyek materiil secara umum menjadi penanda bahwa seseorang telah sukses dalam jangka waktu tertentu. Namun, kedua hal ini bukanlah tujuan akhir karena kesuksesan adalah sebuah perjalanan mengembangkan potensi diri.
”Artinya, di saat seseorang berhenti untuk memperbaiki diri, di saat itulah seseorang dapat disebut gagal. Wealth Wisdom akan menjadi wadah edukasi keuangan yang menginspirasi kekayaan dan kebahagiaan lintas generasi,” ujarnya di Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Pada 2019, Wealth Wisdom berlangsung di Jakarta dan Surabaya. Terdapat 39 rangkaian kelas dengan lebih 70 pembicara, 7 workshop, dan 3 grand expo yang memberi inspirasi baru mengenai arti dari kekayaan hidup sesungguhnya.
Djumariah mengatakan, Bank Permata memaknai kekayaan sebagai enam pilar, yakni relationship, social giving, healthy, money, spirituality, dan experience. Untuk mencapai kekayaan hidup yang sesungguhnya, masyarakat mendapatkan keseimbangan dalam membangun keenam pilar ini.
Berdasarkan riset yang dilakukan Bank Permata di tiga kota besar di Indonesia, 4 dari 10 orang melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam satu waktu. Menurut Djumariah, riset ini menunjukkan masyarakat kerap mempercepat proses untuk dapat memenuhi apa yang mereka inginkan.
”Padahal, kompleksitas pekerjaan yang dihadapi masyarakat perkotaan saat ini membuat masyarakat rentan mengalami stres yang bisa berujung pada munculnya masalah kesehatan,” tutur Djumariah.
Selain mendapatkan beragam informasi seputar keuangan, Djumariah berharap, konferensi dua hari ini dapat menginspirasi masyarakat untuk menyeimbangkan kehidupan dari berbagai aspek, termasuk kesehatan dan jiwa dan raga.
Head of Marketing Communications Bank Permata Glenn Ranti mengatakan, konferensi ini akan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan uang agar memberikan manfaat jangka panjang.
”Pribadi yang bijak inilah yang tidak akan mudah terpengaruh dengan promosi-promosi pemasaran yang memancing masyarakat menghabiskan uang demi kesenangan jangka pendek,” ujarnya.
Deputi Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sardjito menilai acara sejenis Wealth Wisdom 2019 akan meningkatkan literasi keuangan di tengah masyarakat.
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK tahun 2016 menunjukkan, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia baru 29,7 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa. Adapun rasio jumlah masyarakat yang telah memiliki akses keuangan 68 persen.