Jenazah Anggota Polisi Korban Penembakan di Papua Dibawa ke Sulsel
›
Jenazah Anggota Polisi Korban ...
Iklan
Jenazah Anggota Polisi Korban Penembakan di Papua Dibawa ke Sulsel
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS- Polisi membawa jenazah Brigadir Satu Heidar yang meninggal dunia ditembak kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Puncak, Papua ke Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (13/8/2018) sore. Rencananya Heidar akan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Siawung, Kabupaten Barru.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura mengatakan, Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Rudolf Albert Rodja bersama Bupati Puncak Wilem Wandik melepas jenazah dari Bandar Udara Moses Kilangin Timika ke Makassar pada pukul 14.00 WIT.
Briptu Heidar adalah anggota Polda Papua yang bertugas menjaga wilayah di pegunungan tengah Papua, khususnya Kabupaten Puncak, selama setahun terakhir. Heidar bersama timnya berhasil menuntaskan 11 kasus teror yang melibatkan kelompok kriminal bersenjata dalam lima tahun terakhir.
Salah satunya adalah pembebasan sekitar 300 warga yang disandera kelompok kriminal bersenjata di Tembagapura pada 11 November 2017. Heidar mendapat kenaikan pangkat luar biasa atas prestasi tersebut.
Akan tetapi, pengabdiannya pada Negara berakhir di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, pada Senin (12/8), sekitar pukul 11.00 WIT. Dia diduga diserang komplotan Lekagak Telenggen. Jenazahnya ditemukan 6,5 jam kemudian di sekitar lokasi kejadian pada pukul 17.30 WIT. Di tubuhnya terdapat tiga luka tembak.
"Atas jasa-jasa dalam pengabdiannya bagi negara, almarhum akan mendapat kenaikan pangkat menjadi Brigadir Polisi Anumerta, " kata Ahmad.
Kepala Polres Kepulauan Yapen Ajun Komisaris Besar Penri Erison mengatakan, keluarga besar Heidar bermukim di Serui, ibu kota Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. "Pihak keluarga sangat terpukul dengan kepergian Heidar. Mereka meminta almarhum dimakamkan di kampung halamannya di Desa Siawung. Lima anggota keluarga Heidar di Serui telah berangkat ke Makassar," tambahnya.
Pelaksana tugas Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey menyesalkan terjadinya insiden penembakan aparat keamanan di Puncak. "Kejadian ini sudah melanggar nilai kemanusiaan dan murni tindakan kriminalitas. Aparat kepolisian harus menggunakan upaya penegakan hukum untuk menghadapi kelompok ini, " tegas Frits.