Kabut asap semakin pekat. Ruang-ruang oksigen disiapkan di puskesmas-puskesmas Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Untuk tim pemadam, petugas kesehatan juga disiapkan di posko-posko tim satuan tugas pemadam kebakaran.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Guna mengantisipasi kabut asap yang semakin pekat, ruang-ruang oksigen disiapkan di puskesmas-puskesmas Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Petugas kesehatan juga siap memeriksa kesehatan tim pemadam di posko-posko tim satuan tugas pemadam kebakaran.
Pemerintah Kota Palangkaraya mengantisipasi maraknya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan membuat ruang oksigen. Ruang oksigen salah satunya ada di Puskesmas Kalampangan, Palangkaraya.
Ruang oksigen itu terdiri dari peralatan medis berupa selang, tabung oksigen, dan dua tempat tidur pasien. Petugas kesehatan juga disiapkan di ruang khusus ini.
Selain di puskesmas, Dinas Lingkungan Hidup juga menyiapkan ruang bebas asap yang dilengkapi dengan tabung oksigen. Di tempat itu, pemerintah menyiapkan dua tempat tidur dan petugas kesehatan.
”Ini juga untuk menjawab tuntutan masyarakat terkait bencana asap 2015 lalu. Pemerintah sudah menyiapkan dan pengobatan gratis di rumah sakit khusus terdampak asap,” ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng Fahrizal Fitri di Palangkaraya, Selasa (13/8/2019).
Fahrizal menyampaikan, tak hanya untuk korban asap, ruang oksigen dan pengobatan gratis disiapkan juga untuk tim pemadam kebakaran. Sudah ada beberapa posko yang dilengkapi petugas kesehatan lengkap dengan tabung gas.
Pada Selasa petang, Utih (40), salah satu petugas pemadam dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng pingsan di sela-sela memadamkan api. Ia mengaku sesak napas dan dibawa oleh ambulans dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus.
Ahmad Haziq, petugas lainnya, mengungkapkan, Utih sudah menderita sesak napas sejak kebakaran melanda 2015. Selama ini, penyakitnya belum pernah kambuh lagi. ”Nah ini kena lagi dia, mungkin sudah terlalu banyak menghirup asap,” ujarnya.
Teror
Pada Senin (12/8/2019), Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengungkapkan, kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangkaraya disebabkan oleh oknum tak bertanggung jawab dan ada unsur kesengajaan. Pihaknya mendapatkan laporan terkait penemuan obat nyamuk dan bahan bakar minyak (BBM) di beberapa lokasi kebakaran.
”Saya sudah minta aparat untuk tangkap orang-orang ini dan diusut tuntas,” ujar Sugianto.
Pada Selasa sore, di Jalan G Obos 14, Kota Palangkaraya, petugas Satuan Polisi Pamong Praja menangkap Heriyadi (44), salah satu yang diduga pembakar lahan. Terduga pelaku mengaku diberi upah Rp 100.000 untuk membakar lahan.
”Kami ada berlima, tapi saya gak tahu ini lahan punya siapa, katanya punya pak haji, saya cuma disuruh bakar saja,” kata Heriyadi.