Kisruh Hong Kong Perdalam Sentimen Negatif Bursa Saham
›
Kisruh Hong Kong Perdalam...
Iklan
Kisruh Hong Kong Perdalam Sentimen Negatif Bursa Saham
Oleh
Benny Dwi Koestanto
·3 menit baca
TOKYO, SELASA — Bursa saham Asia kembali tertekan pada awal perdagangan hari kedua pekan ini, Selasa (13/8/2019). Aksi protes di Hong Kong ikut menjadi sentimen penekan bursa seiring dengan kekhawatiran tentang perang dagang Amerika Serikat-China serta jatuhnya mata uang peso Argentina. Investor pun memburu obligasi, emas, serta mata uang yen.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,26 persen sementara Indeks Nikkei Jepang jatuh 1,28 persen. Aksi jual itu terjadi seiring dengan anjloknya bursa saham Wall Street semalam. Indeks S&P500 turun 1,23 persen. Sentimen negatif terus mendera pasar, berpangkal pada perang dagang AS-China. Pasar terpukul dengan turbulensi lebih lanjut setelah pengunjuk rasa berhasil menutup bandara Hong Kong pada hari Senin.
"Protes di Hong Kong negatif untuk saham, yang sudah dalam fase penyesuaian karena ada kekhawatiran bahwa perang perdagangan akan memicu resesi," kata Kiyoshi Ishigane, kepala fund manager di Mitsubishi UFJ Kokusai Asset Management Co. "Suku bunga jangka panjang akan terus turun, dan saham akan menyesuaikan lebih rendah, tetapi ini bersifat sementara. Bank sentral utama memangkas suku bunga, yang pada akhirnya akan memberikan dukungan ekonomi."
Bandara Hong Kong, bandara kargo tersibuk di dunia, dibuka kembali pada hari Selasa setelah sempat tidak melayani penerbangan akibat aksi protes warga kota itu. Operasional terbaru itu diharapkan dapat meredakan kekhawatiran tentang dampak ekonomi langsung dari aksi protes selama dua bulan terakhir. Protes di Hong Kong dimulai sebagai penolakan warga terhadap rancangan undang-undang yang memungkinkan proses pengadilan secara ekstradisi ke daratan China. Protes itu dengan cepat berubah menjadi tantangan terbesar bagi otoritas China atas kota sejak mengambil Hong Kong kembali dari Inggris pada tahun 1997.
Imbal hasil US Treasury 10 tahun mendekati level terendah dalam hampir tiga tahun. Harga emas tersemat mendekati level tertinggi enam tahun, dan yen berada dalam puncak tujuh bulan versus dollar AS. Hal-hal itu menjadi tanda kecemasan yang meningkat dalam keuangan pasar karena didera kekhawatiran tertekannya pertumbuhan global.
Mata uang peso Argentina runtuh semalam, jatuh ke level 55,85 terhadap dollar AS. Hal itu merespon kemenangan kubu oposisi pada pemilu di negeri itu. Indeks saham setempat pun ambrol 30 persen dan tertekannya pasar surat utang Argentina. Data refinitiv menunjukkan pasar saham Argentina, obligasi dan peso belum mencatat penurunan simultan seperti saat ini sejak krisis ekonomi 2001 dan mengalami gagal bayar utang.
Latar belakang suram sudah cukup mendorong animo investor ke aset-aset safe-haven. Imbal hasil US Treasury turun pada awal pekan. Di Asia pada hari Selasa imbal hasil US Treasury 10 tahun berada di level 1,650 persen, setelah sempat berada di level terendah sejak 3 Oktober 2016 pada awal pekan ini. Kenaikan lebih lanjut juga terjadi pada emas. Emas berada di level 1,511,31 dollar AS per troy ouns, mendekati tertinggi dalam enam tahun. (REUTERS)