Geisler Ap Siap Rebut Gelar WBA Pasifik di Jakarta
›
Geisler Ap Siap Rebut Gelar...
Iklan
Geisler Ap Siap Rebut Gelar WBA Pasifik di Jakarta
Petinju Papua, Geisler Ap, akan kembali melawan petinju asal Pakistan, Muhammad Bilal, 8 September 2019. Pertarungan ini untuk memperebutkan gelar juara WBA Asia Pasifik kelas 63,5 kilogram.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Petinju Papua, Geisler Ap, akan kembali melawan petinju asal Pakistan, Muhammad Bilal, pada 8 September 2019. Pertarungan ini untuk memperebutkan gelar juara WBA Asia Pasifik kelas 63,5 kilogram.
Geisler, yang juga pemegang gelar sabuk juara WBC Asia Pasifik kelas 63,5 kilogram, Rabu (14/8/2019), di Jayapura, mengatakan, dirinya telah mempersiapkan fisik sebaik mungkin untuk menghadapi Bilal dalam pertandingan kedua mereka bulan depan.
Sebelumnya, Geisler berhasil mempertahankan gelar WBC Asia Pasifik setelah meraih hasil imbang dengan Bilal di Gedung Olahraga Waringin Jayapura pada 20 Juli 2019. Namun, Geisler gagal meraih gelar juara WBA Asia Pasifik.
Pertandingan antara Geisler dan Bilal dihentikan pada ronde keenam. Saat itu, luka Geisler di pelipis bagian kiri semakin parah. Ia mendapatkan luka setelah terjadi benturan kepala dengan Bilal pada ronde keempat dan kelima.
Geisler mengaku fokus melatih fisik, teknik, dan taktik dalam melepaskan pukulan untuk menjatuhkan Bilal dalam pertandingan di Jakarta.
”Untuk pertandingan yang kedua bukanlah untuk mempertahankan gelar juara WBC Asia Pasifik, melainkan khusus memperebutkan WBA Asia Pasifik,” kata Geisler. Dia mengaku fokus melatih fisik, teknik, dan taktik dalam melepaskan pukulan untuk menjatuhkan Bilal dalam pertandingan di Jakarta.
Geisler mengungkapkan, pertarungan menghadapi Bilal tak boleh dalam jarak dekat. Sebab, Bilal dapat mengeluarkan pukulan andalannya, hook kiri yang keras, dalam jarak tersebut.
”Saya akan menjaga jarak dengan Bilal. Kemudian, saya akan melepaskan pukulan jab disertai pukulan hook yang mematikan untuk menjatuhkannya,” ujar Geisler.
Selain itu, Geisler juga mengaku berharap dukungan dana dari pejabat pemerintah daerah dan para pengusaha di Papua agar bisa mengikuti pertandingan. Sebab, ujar Geisler, pertandingan bukan untuk mengejar prestasi pribadi, melainkan membawa nama Papua dan Indonesia di kancah tinju internasional.
”Saya membutuhkan dana Rp 200 juta untuk bertanding melawan Bilal. Saya telah mengajukan permohonan bantuan kepada sejumlah kepala daerah dan pengusaha,” ucapnya.
Geisler berharap dukungan dana dari pejabat pemerintah daerah dan para pengusaha di Papua agar bisa mengikuti pertandingan.
Sementara itu, Kaleem Ahmed Azad, pelatih Muhammad Bilal, menilai, pertandingan melawan Geisler seharusnya tidak berakhir seri. Sebab, wasit tidak menghitung hingga tuntas saat Geisler terjatuh pada ronde kelima.
Ia pun menuturkan, Bilal memiliki penampilan yang lebih baik jika dibandingkan dengan Geisler selama enam ronde. Sebab, Bilal lebih mendominasi dengan pukulan yang sering mengenai Geisler.
”Kami meminta pertandingan ulang melawan Geisler. Terserah pihak Geisler mau melaksanakan pertandingan di Indonesia atau Pakistan,” tuturnya.