Pramuka Ujung Tombak Gerakan NTB Bersih dan Kebencanaan
›
Pramuka Ujung Tombak Gerakan...
Iklan
Pramuka Ujung Tombak Gerakan NTB Bersih dan Kebencanaan
Selain ikut merekatkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, gerakan pramuka diharapkan juga menjadi bagian penting untuk menyukseskan program pemerintah daerah.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Selain ikut merekatkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, gerakan pramuka diharapkan juga menjadi bagian penting untuk menyukseskan program pemerintah daerah. Di Nusa Tenggara Barat, anggota pramuka diajak mendukung implementasi desa tangguh bencana dan gerakan bebas sampah.
Wakil Gubernur sekaligus Wakil Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalillah, pada peringatan HUT Ke-58 Gerakan Pramuka, Rabu (14/8/2019), di Mataram, mengatakan, gerakan pramuka harus terdepan mewujudkan Indonesia hebat.
Menurut Sitti, selaku anak bangsa, gerakan pramuka sebagai praja muda karana atau jiwa muda yang gemar berkarya, dituntut bersinergi menyelesaikan berbagai persoalan yang masih dihadapi Indonesia. Selain itu, menurut Sitti, gerakan pramuka juga diharapkan menjadi yang terdepan mendukung program NTB, yakni desa tangguh bencana dan NTB bersih atau bebas sampah (zero waste).
Pramuka juga diharapkan menjadi yang terdepan mendukung program NTB, yakni desa tangguh bencana dan NTB bersih atau bebas sampah.
”Itu sebagai wujud kecintaan kita terhadap keutuhan NKRI,” kata Sitti.
Menurut Sitti, gerakan pramuka bisa mendukung program karena selain terlatih, mereka juga terdidik dan karakternya sudah terbangun. ”Untuk kebencanaan, ke depan program-program pelatihan kebencanaan akan lebih sering dimasukkan ke dalam gerakan pramuka,” kata Sitti.
Wakil Ketua Bina Muda Gerakan Pramuka Kwarda NTB Fathul Gani menambahkan, pada momen peringatan HUT Ke-58 Gerakan Pramuka, mereka ingin membawa pramuka di NTB semakin berperan, baik lokal maupun nasional.
”Kami ingin, di level nasional, gerakan pramuka di NTB bisa tetap menjadi perekat bangsa, perekat NKRI. Jadi, di mana pun dia bertugas dan berada, semangat itu terus dikedepankan,” kata Fathul.
Di tingkat lokal, menurut Fathul, seperti yang diharapkan wakil gubernur, mereka ingin ikut menyukseskan program kebencanaan dan NTB Bersih. ”Untuk kebencanaan, kami memiliki berbagai satuan karya atau saka yang sesuai dengan bidang kebencanaan. Ke depan, peningkatan kapasitas akan terus kami lakukan sehingga kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi bencana semakin baik,” kata Fathul.
Sementara itu, untuk program NTB Bersih, lanjut Fathul, mereka sudah mencanangkan Gerakan Pramuka Zero Waste pada 4 Agustus lalu. ”Jadi, anggota mulai dari gugus depan, ranting, hingga daerah menjadi pelopor, orang terdepan dalam rangka mengawal lingkungan mandiri yang bersih. Baik di tempat berlatih maupun tempat tinggal masing-masing,” kata Fathul.
Fathul menjelaskan, langkah konkret yang mereka lakukan termasuk gotong royong rutin, memilih dan memilah sampah organik dan anorganik, pengolahan sampah dari yang tidak berharga menjadi berharga, serta berbagai sosialisasi mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Fathul optimistis hal itu bisa terwujud. Apalagi pramuka memiliki pedoman, yakni Dasa Dharma atau sepuluh sikap yang harus dimiliki seorang pramuka. Selain itu, terdapat Tri Satya Pramuka yang merupakan janji seorang anggota pramuka.
Muhammad Jumahir (15), anggota pramuka tingkat penegak di SMAN 8 Mataram, mengatakan setuju jika mereka bisa terus dilibatkan dalam penanganan kebencanaan dan gerakan NTB Bersih. ”Persoalan kebersihan, misalnya, memang tidak bisa diserahkan kepada pemerintah saja. Tetapi, harus seluruh masyarakat, termasuk pramuka,” kata Jumahir.