logo Kompas.id
Material Dalam Negeri Tak...
Iklan

Material Dalam Negeri Tak Dimanfaatkan

Oleh
Ichwan Susanto
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8EGJBpnmmqjSWjIN0XU2x7PmBas=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F98b62a1f-80b8-44ee-86c6-aebb9ee32609_jpg.jpg
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO

Peneliti Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Eko Sulistiyono, Selasa (13/8/2019) di Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, menunjukkan proses spray dryer dalam menghasilkan magnesium karbonat dari dolomit. Dolomit ini banyak terdapat di pantai utara Jawa bagian timur yaitu Rembang hingga Gresik serta Kabupaten Bangkalan Madura. Galian C ini banyak ditambang untuk bahan pupuk, bata, dan campuran semen. LIPI mengolah dolomit untuk mendapatkan magnesium karbonat yang bisa dimanfaatkan untuk bahan pemutih kertas maupun bahan baku medis.

TANGERANG SELATAN, KOMPAS—Defisit neraca perdagangan Indonesia bisa dikurangi dengan memanfaatkan berbagai jenis material yang mengandalkan impor. Pembuatan produk implan, magnesium karbonat, dan aneka produk baja unggul yang memanfaatkan sumber daya alam domestik untuk keperluan industri dalam negeri membutuhkan keberpihakan pemerintah.

Saat ini, peningkatan kualitas produk-produk itu dikerjakan Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2MM LIPI). Untuk membuat baja unggul, mereka memanfaatkan ketersediaan mineral lateriat atau bijih besi yang mengandung  nikel yang melimpah di Indonesia.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000