Kebakaran mulai merambah dalam kawasan Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Tim gabungan masih kesulitan menjangkau titik api karena medan yang berat.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Kebakaran mulai merambah dalam kawasan Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Tim gabungan masih kesulitan menjangkau titik api karena medan yang berat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Batanghari Parlaungan Nasution mengatakan, api mulai muncul sejak Rabu (14/8/2019). Awalnya masih kecil, tetapi kondisi lahan yang kering serta angin kuat memperluas sebaran api.
Medan menuju lokasi api pun sulit dijangkau dan sumber air sulit didapat. Parlaungan khawatir, jika tak cepat ditangani, kebakaran hutan itu akan kian meluas.
Tim pemadam dari darat masih berupaya menuju lokasi, tetapi kami juga meminta bantuan pemadaman lewat udara kepada satuan tugas karhutla di Jambi.
”Tim pemadam dari darat masih berupaya menuju lokasi, tetapi kami juga meminta bantuan pemadaman lewat udara kepada satuan tugas karhutla di Jambi,” katanya.
Koordinator Pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Dinas Lingkungan Hidup Batanghari Shandy mengatakan, timnya bersama Manggala Agni masih berupaya menembus lokasi yang kondisinya dipenuhi semak belukar dengan topografi berbukit. Pihaknya juga masih mencari sumber air agar upaya pemadaman bisa segera dilakukan.
Hari sebelumnya, wilayah tahura juga dilanda kebakaran setelah terjadi ledakan dalam sumur dan kolam penampungan hasil pengeboran minyak ilegal. Ledakan yang diikuti dengan kebakaran kian merusak kawasan tahura yang luasnya total 15.830 hektar. Perambahan di wilayah itu telah mencapai lebih dari 40 persen.
Pada Rabu siang, masyarakat bersama TNI dan Polisi menggelar shalat Istiqa di lapangan Desa Sipin Teluk Duren, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi. Komandan Distrik Militer 0415/Batanghari Letnan Kolonel Widi Rahman mengatakan, shalat Istiqa bertujuan meminta datangnya hujan. Shalat itu dipimpin H Fathullah dan Khotib Ustad Asnawi Al Hafidz.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Muaro Jambi M Zakir mengatakan, kebakaran di Kumpeh Ulu sudah sekitar 70 hektar, mencakup areal gambut konsesi PT Mega Anugerah Sawit. Api juga menyebar dalam lahan masyarakat. Kebakaran yang berlangsung hampir tiga pekan belum dapat padam karena cuaca sangat kering dan angin kencang.