Jalan Mudah Menuju Mekkah
Jalan cepat menuju Mekkah adalah inisiatif bagian dari Visi Arab Saudi 2030 guna memberikan pelayanan maksimal, terbaik, dan modern kepada jemaah haji dan umrah. Visi Arab Saudi 2030 akan mengubah budaya dan pola pikir tentang haji dan umrah, dari aktivitas musiman menjadi aktivitas rutin sepanjang tahun sehingga mendatangkan devisa secara maksimal bagi Arab Saudi.
Visi Arab Saudi 2030 merupakan proyek untuk mengurangi—untuk tidak mengatakan, menghentikan sama sekali—ketergantungan pada migas dan beralih pada model diversifikasi sumber devisa.
Sebanyak 67 persen ekspor Arab Saudi saat ini berupa migas. Hanya 33 persen ekspor Arab Saudi berupa nonmigas. Sebanyak 63 persen anggaran belanja negara kerajaan itu berasal dari pendapatan ekspor migas. Dalam upaya mengurangi ketergantungan pada migas, Arab Saudi memberdayakan semua potensi negara selain migas, terutama sektor pariwisata, termasuk wisata religi, seperti haji dan umrah, sebagai salah satu andalan sumber devisa.
Jemaah umrah yang datang ke Arab Saudi mencapai 7,44 juta orang saat ini. Arab Saudi, sesuai dengan Visi 2030, mencanangkan jemaah umrah itu bisa mencapai 30 juta hingga tahun 2030. Jemaah umrah itu juga bisa mengunjungi tempat-tempat wisata di luar dua kota suci, Mekkah dan Madinah. Belanja jemaah umrah saat ini mencapai 5,6 miliar dollar AS atau sekitar 1.000 dollar AS per jemaah umrah.
Dalam upaya mencapai target tersebut, Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan keputusan bahwa jemaah umrah diizinkan mengunjungi semua tempat di Arab Saudi. Keputusan itu untuk memberikan peluang kepada jemaah umrah agar tidak hanya mengetahui tempat-tempat wisata religi di Mekkah dan Madinah, tetapi juga obyek-obyek wisata lainnya secara umum. Selama ini, jemaah umrah hanya diizinkan mengunjungi Mekkah dan Madinah.
Arab Saudi juga mencanangkan menaikkan jumlah wisatawan dan jemaah umrah dari negara-negara Arab Teluk yang kaya, seperti Kuwait, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), dan Oman. Saat ini, jumlah wisatawan dan jemaah umrah dari negara-negara Arab Teluk mencapai 6 juta orang.
Kemudahan visa
Arab Saudi akan memberikan kemudahan kepada para wisatawan dan jemaah umrah dari negara-negara Arab Teluk melalui sistem bisa mengambil visa turis atau umrah lewat elektronik yang prosesnya bisa selesai hanya tiga menit.
Pemerintah Arab Saudi melihat jemaah haji dan umrah membelanjakan uangnya di Arab Saudi lebih banyak daripada wisatawan lain. Jemaah haji dan umrah juga tinggal di Arab Saudi lebih lama dibandingkan dengan wisatawan lainnya.
Arab Saudi akan memberikan kemudahan kepada para wisatawan dan jemaah umrah dari negara-negara Arab Teluk melalui visa turis atau umrah lewat elektronik yang prosesnya bisa selesai hanya tiga menit.
Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Mohammad bin Saleh Benten mengatakan, sektor haji dan umrah dalam konteks Visi Arab Saudi 2030 mengalami perkembangan luar biasa. Dua sektor itu mulai menggunakan teknologi canggih untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan maksimal.
Pelayanan lebih baik itu berupa upaya mewujudkan transparansi, membangun ukuran kinerja untuk meningkatkan kesiapan pelaksanaan serta kapasitas jumlah jemaah haji dan umrah, serta peningkatan koordinasi antara sistem pelaksanaan haji dan umrah sehingga semua sistem itu berandil besar mewujudkan sistem pelaksanaan haji dan umrah sesuai dengan Visi Arab Saudi 2030.
Terkait hal itu, disiapkan program-program besar sebagai berikut. Pertama, terus berupaya memperbanyak jemaah umrah yang datang ke Mekkah dan terus mempermudah kedatangan mereka dengan memperbanyak penerbangan dari negara-negara mereka ke Arab Saudi. Memberikan informasi yang memadai sehingga jemaah umrah bisa mengambil keputusan yang tepat dan cepat sejak sebelum mereka berangkat, kemudian melakukan perjalanan yang aman dan mudah, lalu disambut hangat dan nyaman saat mereka datang di Arab Saudi.
Inovasi imigrasi
Sementara itu, program inovatif untuk memudahkan jemaah haji yang sudah mulai dilaksanakan adalah program Pre Clearance atau pra-izin, yaitu pemeriksaan atau proses paspor di imigrasi, kesehatan, dan barang bagasi sudah dilakukan di bandara-bandara di negara asal jemaah haji. Dengan program itu, jemaah haji yang tiba di bandara internasional Jeddah atau Madinah langsung bisa keluar tanpa melalui proses pemeriksaan imigrasi lagi.
Program pra-izin itu sudah mulai dilaksanakan untuk jemaah haji dari Indonesia, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, dan Tunisia. Program pra-izin tersebut secara bertahap akan dilaksanakan kepada semua jemaah haji dari semua negara.
Pemerintah Arab Saudi juga mulai melaksanakan program digitalisasi ibadah umrah. Pemerintah Arab Saudi menjadikan Indonesia sebagai uji coba proyek digitalisasi pelaksanaan ibadah umrah.
Pada awal Juli lalu, Indonesia yang diwakili Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi Abdullah Alswaha menandatangani nota kesepahaman (MOU) tentang kerja sama proyek umrah digital, Umrah Digital Enterprise, sebagai platform digital bagi calon jemaah umrah yang akan melibatkan Tokopedia dan Traveloka sebagai perwakilan dari industri Indonesia.
Diberitakan, detail teknis pelaksanaan proyek Umrah Digital Enterprise terus didiskusikan oleh Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta pihak-pihak lainnya dengan pihak Arab Saudi.
Langkah kedua, memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji dan umrah, seperti penyediaan penginapan dan transportasi yang modern dan banyak pilihan yang sesuai dengan kemampuan jemaah haji dan umrah. Lewat pelayanan maksimal dan modern itu, jemaah haji dan umrah diharapkan bisa puas, nyaman, dan aman sehingga mereka bisa lebih konsentrasi melaksanakan ibadahnya.
Bagian dari pelayanan transportasi modern itu, Arab Saudi sejak Oktober 2018 mengoperasikan kereta cepat Mekkah-Madinah dengan kecepatan 300 kilometer per jam. Mekkah-Madinah yang berjarak sekitar 450 kilometer bisa ditempuh hanya sekitar 1,5 jam. Padahal, jika naik bus antarkota yang biasa dipakai jemaah haji dan umrah, Mekkah-Madinah ditempuh 6-7 jam.
Ketiga, dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran jemaah haji dan umrah akan sejarah Islam, mereka akan ditawari program dalam satu paket menjalankan ibadah haji atau umrah sekaligus mengunjungi tempat-tempat dan peninggalan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya, serta peninggalan sejarah dan budaya di Arab Saudi secara umum. Visa haji atau umrah, selain untuk kunjungan ke Mekkah dan Madinah, juga bisa digunakan untuk berkunjung ke Riyadh, Taif, Dhahran, Abha, dan kota-kota lain di Arab Saudi.