Para pengusaha yakin pasar properti Indonesia akan segera membaik karena kondisi politik semakin stabil. Masyarakat yang semula menunda dan memantau situasi akan segera memulai pembelian properti karena tidak ada lagi hal yang perlu dikhawatirkan.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS – Para pengusaha yakin pasar properti Indonesia akan segera membaik karena kondisi politik semakin stabil. Masyarakat yang semula menunda dan memantau situasi akan segera memulai pembelian properti karena tidak ada lagi hal yang perlu dikhawatirkan.
“Kondisi pasar properti yang lesu sudah terjadi sejak 2014 karena ada perlambatan ekonomi. Pada 2018, masyarakat masih menunda pembelian properti karena menunggu pemilihan presiden. Kini, setelah presiden terpilih kembali dan sosoknya diterima banyak orang, ada angin segar bagi sektor properti. Masyarakat tidak akan menunda pembelian properti lagi. Pasar diharapkan akan kembali membaik,” kata Bill Cheng, Direktur Utama PT Brewin Mesa Sutera, dalam jumpa pers percepatan pembangunan Apartemen The Lana, di Alam Sutera, Tangerang, Kamis (15/8/2019).
Menurut Cheng, pasar properti tidak akan suram selamanya. Jika ada 5 tahun penurunan, maka akan ada 5-6 tahun kenaikan. Siklus lima tahunan untuk kenaikan pasar itu diperkirakan bakal mulai terjadi pada semester kedua 2019.
“Sebagai pengusaha, saya tidak dapat mengendalikan pasar. Namun, saya tetap menyiapkan properti yang kami bangun untuk meyakinkan calon pembeli akan kesungguhan kami dalam menyajikan properti yang terbaik. Kami mempercepat pembangunan apartemen mewah yang sedang kami kerjakan saat ini. Saat pasar membaik, kami akan siap melayani para pembeli,” kata Cheng.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Metland Wahyu Sulistio mengatakan, pihaknya optimistis pasar properti bakal semakin bergairah setelah kondisi politik semakin stabil. Masyarakat tidak akan ragu-ragu lagi membeli properti untuk investasi atau untuk dihuni sendiri.
Untuk menambah daya tarik bagi pembeli, Metland menyelesaikan pembangunan Stasiun Metland Telaga Murni, di Cibitung, Bekasi. Kehadiran stasiun kereta rel listrik memperluas jangkauan pasar perumahan, dari masyarakat yang bekerja di sekitar Cibitung dan Bekasi, menjadi meluas sampai yang bekerja di Jakarta.
Apartemen The Lana
Cheng mengatakan, proyek apartemen The Lana sudah menyelesaikan pekerjaan sub-struktur pada lantai bawah dan saat ini sudah memasuki penyelesaian lantai dua. Apartemen setinggi 37 lantai itu ditargetkan selesai dibangun pada akhir 2020.
“Kami menggandeng China State Construction Engineering Corporation (CSCEC), yang merupakan kontraktor terbesar di dunia, untuk mengerjakan proyek ini. Kami juga bekerja sama dengan Davy Sukamta & Partners sebagai konsultan struktural terbaik di Indonesia. Dengan konsultan dan kontraktor terbaik, kami yakin proyek ini akan selesai sesuai target,” kata pengusaha asal Singapura tersebut.
Apartemen The Lana merupakan apartemen high end atau apartemen mewah kelas atas dengan dua menara dan didirikan pada lahan seluas 8.000 meter persegi. Apartemen ini didesain kuat menahan gempa dengan kekuatan magnitudo 8,5 jika epicentrumnya berada di Selat Sunda dan magnitudo 9 jika epicentrumnya di selatan Jawa. Apartemen ini juga sudah menjalani uji konstruksi di lorong angin untuk menahan dorongan angin yang kencang.
Apartemen The Lana merupakan apartemen high end atau apartemen mewah kelas atas dengan dua menara dan didirikan pada lahan seluas 8.000 meter persegi.
“Apartemen The Lana menjalani uji lorong angin karena bangunannya langsing. Kami memastikan, lantai paling atas tidak bergoyang jika diterpa angin kencang. Bangunan ini juga dirancang tidak roboh jika terkena gempa,” kata Davy Sukamta, sebagai konsultan struktural.
Apartemen The Lana dijual dengan rentang harga Rp 900 juta untuk tipe studio luxury seluas 32,44 meter persegi sampai Rp 5 miliar untuk tipe 3 kamar tidur. Pada tipe 3 kamar tidur, setiap unit difasilitasi dengan lift pribadi.
“Sampai saat ini, sudah 250 unit yang terjual. Paling laris adalah tipe studio luxury dan tipe 3 kamar tidur,” kata Cheng.