Sebelum tampil pada semifinal Piala AFF U-18, para pemain harus bekerja keras meningkatkan kebugaran. Masalah ini yang menyulitkan Indonesia pada laga terakhir grup.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
HO CHI MINH, RABU — Tim Indonesia U-18 mampu memenuhi target juara Grup A setelah bermain imbang 1-1 melawan Myanmar pada laga terakhir penyisihan grup Piala AFF U-18 di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh, Vietnam, Rabu (14/8/2019). Meski target tercapai, pelatih tim ”Garuda Muda”, Fakhri Husaini, kecewa melihat kondisi fisik pemain.
Indonesia mampu mendominasi permainan, terutama di sisi tengah lapangan, pada laga tersebut. Para pemain beberapa kali merebut bola dari pemain Myanmar dan mengambil inisiatif menyerang. Namun, begitu berada di daerah pertahanan lawan, serangan dapat dipatahkan dengan mudah.
Petaka terjadi menit ke-50 saat penyerang Myanmar, Hen Htet Aung, dapat mencetak gol tanpa terkawal. Pemain belakang Indonesia terlambat mengantisipasi umpan silang yang mengawali gol tersebut.
Garuda Muda akhirnya bisa menyamakan kedudukan setelah mendapat tendangan bebas di luar kotak penalti menit ke-68. Rizky Ridho menendang bola sangat keras ke arah sisi kiri gawang Myanmar.
”Jujur saya kurang puas dengan penampilan anak-anak, terutama pemain yang saya berikan kesempatan bermain,” ujar Fakhri, seperti dilansir PSSI. Menurut Fakhri, para pemain yang baru bermain dua atau tiga kali sejak awal turnamen ini seharusnya lebih bugar dibandingkan dengan pemain yang sudah sering tampil.
Pada laga tersebut, Fakhri merotasi pemain dengan menurunkan pemain yang pada laga sebelumnya menjadi pemain cadangan. Dengan rotasi pemain, Fakhri berharap konsistensi tim terjaga dan pemain utama bisa beristirahat.
Fakhri pun memasukkan beberapa pemain yang baru dua atau tiga kali tampil dalam empat laga sebelumnya dalam susunan pemain mula. Mereka antara lain Muhammad Adisatryo, Rendy Juliansyah, Khairul Imam Zakiri, dan Muhammad Fajar Fathur Rachman.
”Saya berharap pada para pemain yang belum tampil, ternyata tidak sesuai harapan. Fisik mereka kurang,” ujarnya.
Faktor fisik menjadi catatan utama Fakhri karena jadwal turnamen seperti Piala AFF ini cukup padat. Selama fase penyisihan grup, setiap tim berlaga lima kali dengan hanya jeda satu hari di antara hari pertandingan. Oleh karena itu, sebanyak 23 pemain harus siap bergantian tampil.
Sementara itu, penyerang Garuda Muda, Amiruddin Bagus Kahfi, mengaku Myanmar merupakan lawan yang sulit karena mereka bermain disiplin dan kompak bertahan. Sebagai striker, Bagus merasa kesulitan bergerak. ”Mereka seperti menempel ketat kami,” katanya.
Namun, Bagus bersyukur tidak menelan kekalahan. Dengan hasil ini, Indonesia berada di puncak klasemen Grup A dengan 13 poin. Myanmar juga mengumpulkan poin yang sama, tetapi kalah dalam hal jumlah selisih gol.
Indonesia menanti calon lawan di semifinal, yang merupakan tim peringkat kedua dari Grup B. Jika melihat klasemen Grup B hingga Rabu, calon lawan Indonesia adalah Australia yang baru saja dilibas Malaysia 0-3, Selasa (13/8). Namun, klasemen masih bisa berubah karena Grup B akan menjalani laga terakhir penyisihan grup, Kamis ini. Australia, Malaysia, dan Vietnam masih berpeluang lolos ke semifinal.
Tim senior berlatih
Jika tim U-15 dan U-18 mengikuti Piala AFF pada Agustus ini, timnas senior Indonesia baru akan menjalani pemusatan latihan mulai 21 Agustus di Stadion Pakansari, Bogor, untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia Qatar 2020. Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy pun sudah memanggil 24 pemain.
”Kami mencari pemain yang bisa menjadi panutan, mampu menjalankan instruksi, serta mampu bermain dalam sistem yang kami inginkan,” kata McMenemy. Dalam laga kualifikasi itu, Indonesia akan menghadapi Malaysia dan Thailand pada awal September di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.