Panglima Kodam Cenderawasih, Papua, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring digantikan oleh Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau dari Panglima Kodam Kasuari, Papua Barat.
Oleh
Edna C Pattisina
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Panglima Kodam Cenderawasih, Papua, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring digantikan oleh Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau dari Panglima Kodam Kasuari, Papua Barat.
Yosua tercatat menjadi Panglima Kodam Cenderawasih selama 10 bulan sejak Oktober 2018. Selama kariernya, beberapa hal yang menonjol adalah peristiwa penembakan karyawan Istaka Karya di Nduga, Papua, yang diikuti operasi pengejaran OPM. Selain itu, ada juga insiden jatuhnya helikopter TNI Angkatan Darat pada Juli lalu.
Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Sus Taibur Rahman mengatakan, sesuai dengan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/872/VIII/2019 tanggal 14 Agustus 2019 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia, telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 56 perwira tinggi (pati) TNI, terdiri dari 17 pati jajaran TNI Angkatan Darat, 19 pati jajaran TNI Angkatan Laut, dan 20 pati jajaran TNI Angkatan Udara. Yosua tercatat akan menjadi Pa Sahli Tk III Bid Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI.
Taibur mengatakan, mutasi jabatan di lingkungan TNI dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier perwira tinggi guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, TNI melakukan upaya peningkatan kinerja melalui mutasi dan promosi jabatan di tingkat perwira tinggi TNI.
Selain itu, Mayjen TNI Santos Gunawan Matondang, dari Wadan Sesko TNI menjadi Panglima Kodam XVIII/Kasuari. Laksma TNI P Rahmad Wahyudi dari Danguspurla Koarmada III menjadi Dirsosmed Taplai Debid Taplai Bangsa Lemhannas, sementara Kolonel Laut (P) R Aviantara dari Asops Koarmada I menjadi Danguspurla Koarmada III.
Adapun Marsda TNI Johannes Berchmans SW dari Asops KSAU menjadi Irjenau dan Marsda TNI Umar Sugeng Hariyono S dari Koorsahli KSAU menjadi Asops KSAU.
182 orang meninggal
Dalam kesempatan yang berbeda, Tim Kemanusiaan Kabupaten Nduga, Papua, menyatakan, jumlah korban yang meninggal sejak konflik pecah pada Desember 2018 mencapai 182 orang. Para korban itu berada di beberapa distrik, antara lain Mbua, Dal, Mbulmuyalma, Mugi, Yigi, dan Mapenduma.
Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua Theo Hesegem memastikan data 182 korban ini telah diverifikasi. Sebab meninggalnya karena sakit hingga terkena tembakan dan karena tindak kekerasan aparat. Juga ada yang meninggal karena tidak mendapat pertolongan medis yang memadai.
”Ada sekitar 13 orang yang meninggal karena kekerasan fisik dan penghilangan paksa oleh aparat,” kata Theo.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.