CINCINNATI, SELASA - Serena Williams memilih mundur dari turnamen WTA Premier Cincinnati, Amerika Serikat, untuk memulihkan cedera punggungnya. Namun, Pemilik 23 gelar juara Grand Slam itu diburu waktu untuk pulih sebelum Grand Slam AS Terbuka.
Mantan petenis nomor satu dunia itu mengalami cedera punggung yang membuatnya hanya bermain empat gim pada final WTA Kanada, akhir pekan lalu. Dalam kondisi tertinggal 1-3 dari petenis tuan rumah, Bianca Andreescu, Serena memutuskan tak melanjutkan pertandingan. Keputusannya itu disampaikan pada wasit sambil menangis.
Cedera yang mulai dirasakan sejak semifinal membuatnya batal tampil di Cincinnati, pekan ini. Dia memutuskan mundur usai berlatih, Selasa (13/8/2019) pagi, sebelum laga pertama melawan Jessica Pegula.
”Saya sudah mencoba segala cara agar siap bertanding dan harapan itu tetap ada saat latihan pagi ini. Tetapi, punggung saya belum pulih,” katanya.
Batal tampil di Cincinnati, yang memberinya gelar juara pada 2014 dan 2015, memberi Serena waktu istirahat untuk mengobati cedera. Namun, dia hanya punya waktu kurang dari dua pekan sebelum AS Terbuka di Flushing Meadows, New York, 26 Agustus-8 September.
Apalagi, selain cedera punggung, Serena juga didera cedera lutut musim ini. Cedera itu membuatnya batal bertanding melawan kakaknya, Venus Williams, pada babak kedua WTA Premier Roma, Mei. Penampilannya di Perancis Terbuka juga tak maksimal karena cedera tersebut hingga Serena tersingkir pada babak ketiga.
Musim lalu, Serena kalah pada final AS Terbuka dari Naomi Osaka. Juara baru Grand Slam lahir, diiringi cerita buruk tentang Serena yang memaki wasit karena merasa dicurangi. Kekalahan itu juga menahannya menyamai rekor Margaret Court, petenis dengan gelar Grand Slam terbanyak, yaitu 24 gelar. Hingga kini, Serena masih tertinggal satu gelar.
Berat sebelah
Mundurnya Dominic Thiem, unggulan keempat tunggal putra membuat persaingan turnamen berkategori ATP Masters 1000 tersebut berat sebelah. Tanpa Thiem, persaingan pada paruh bawah undian menyisakan Kei Nishikori (6) dan Alexander Zverev (7) sebagai unggulan. UNggulan kedua Rafael Nadal lebih dulu mundur.
Kondisi itu berbeda dengan paruh atas yang dihuni Novak Djokovic (1), Roger Federer (3), Stefanos Tsitsipas (5), dan Karen Khachanov (8). Pertemuan Djokovic dengan Federer, yang berpeluang terjadi pada semifinal, mendekat dengan lolosnya kedua petenis ke babak ketiga. Pada babak kedua, Selasa, Djokovic mengalahkan Sam Querrey, 7-5, 6-1, dan Federer menang atas Juan Ignacio Londero, 6-3, 6-4.
“Saya senang bisa menang meski kondisinya agak menyulitkan dengan dihentikannya pertandingan karena hujan. Ini menjadi awal dari musim lapangan keras yang panjang dan saya memulainya dengan kemenangan,” kata Federer.
Cincinnati Masters menjadi bagian dari turnamen pemanasan menjelang AS Terbuka, Grand Slam di lapangan keras pada akhir musim. Setelah AS Terbuka, persaingan di lapangan berkarakter cepat ini berlanjut dengan turnamen Final ATP di London, 10-17 November, sebagai puncaknya. (AFP)