Trisa Triandesa Mendapat Pengalaman dari Brasil

DIANA VALENCIA

Trisa Triandesa

Pengalaman pemain film Trisa Triandesa tinggal di Brasil selama satu tahun turut membuka pengetahuannya tentang pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi. Tahun 2001, Trisa yang saat itu berusia 16 tahun terperangah melihat kultur masyarakat Brasil yang sangat terbuka membicarakan seksualitas.

Namun, karena keterbukaan tersebut, orangtuanya semakin vokal membicarakan dampak negatif seks luar nikah. Padahal, menurut Trisa, orangtuanya masih jarang dan canggung ketika berbicara terkait pendidikan kesehatan reproduksi.

”Tayangan acara televisi di Brasil lebih bebas, jadi orangtua saya tidak bisa menutup-nutupi dan makin sering diajak ngobrol tentang seksualitas. Beruntung, sih, orangtua saya juga jadi tersadarkan pentingnya hal itu,” kata Trisa seusai diskusi film Dua Garis Biru, Senin (12/8/2019), di Jakarta.

Trisa berpendapat, pendidikan kesehatan reproduksi sejak usia dini semakin mendesak melihat perkembangan teknologi dan informasi yang semakin memudahkan remaja mengakses informasi apa pun. Pemain film Doea Tanda Cinta ini mengaku sudah terbiasa membicarakan pendidikan kesehatan reproduksi dengan keponakannya. Trisa berpendapat, hal ini dilakukan justru demi kepentingan kesehatan si keponakan.

”Sama keponakan seenggaknya membiasakan menyebut alat-alat reproduksi dengan nama sebenarnya. Kalau memang sesuatu yang seharusnya dibicarakan, ya, harus dibicarakan,” katanya. (***)