logo Kompas.id
Sungai Cisadane dan Kisah...
Iklan

Sungai Cisadane dan Kisah Sendu Penarik Eretan

Kemarau berkepanjangan tidak hanya berdampak terhadap sawah dan air bersih di Kabupaten Tangerang. Operasional perahu eretan di Sungai Cisadane yang membelah wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang terkendala.

Oleh
PINGKAN ELITA DUNDU
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/X8ajInU65D1ydqKGRvPiA22RgT8=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190815_094519_1565871702.jpg
PINGKAN ELITA DUNDU

Daratan lumpur keras terlihat saat Sungai Cisadane di bagian hilir menyusut karena Pintu Air Sepuluh ditutup saat sungai itu mengalami kekeringan, Kamis (15/8/2019).

Kemarau berkepanjangan tidak hanya berdampak terhadap sawah dan air bersih di Kabupaten Tangerang. Operasional perahu eretan di Sungai Cisadane yang membelah wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang terkendala. Minimnya debit air Sungai Cisadane setelah Pintu Air Sepuluh, Kota Tangerang, mengakibatkan penarik perahu eretan kesulitan saat mengoperasikan perahu tersebut.

”Airnya sedikit, hitam, dan berbau. Kalau narik eretan saat ini butuh tenaga besar. Harus kuat nariknya, perahunya seret jalannya karena sedikit airnya (air sungai),” kata Harianja (41), penarik eretan di Bayur Kali Rawa Kucing (Kabupaten Tangerang)-Sewan (Kota Tangerang), Kamis (15/8/2019).

Editor:
agnesrita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000