Kisah Kakak Beradik Republik, Indonesia, dan Merdeka
›
Kisah Kakak Beradik Republik, ...
Iklan
Kisah Kakak Beradik Republik, Indonesia, dan Merdeka
Oleh
Vina Oktavia
·3 menit baca
Banyak cara untuk menunjukkan rasa cinta kepada Tanah Air. Asep Sutiyo (45), warga Desa Karang Sari, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, memiliki cara unik. Dia memberi nama ketiga anaknya dengan nama depan Republik, Indonesia, dan Merdeka.
Sekilas tak ada yang berbeda dengan nama panggilan anak- anak pasangan Asep dan Sri Rundayani (39) itu. Anak kedua mereka yang berusia 14 tahun akrab disapa Indo. Nama lengkap remaja putri itu adalah Indonesia Maya Alysiana. Saat ini, Indo duduk di bangku kelas VIII MTS As-syifa, Jati Agung.
Sementara nama anak ketiga pasangan itu kerap disapa Deka. Nama lengkapnya adalah Merdeka Oktarinaya Husna (8). Bocah perempuan itu masih duduk di kelas II MI Nurul Islam, Jati Agung. Adapun anak keempat mereka diberi nama Republik Ilham Samudera. Bayi laki-laki tersebut berusia sembilan bulan.
Jika digabungkan, nama depan ketiga anak Asep menjadi sebuah frasa ”Republik Indonesia Merdeka”. Nama unik sengaja disematkan untuk anakanaknya. Selain bentuk kecintaan Asep kepada Indonesia, terselip doa dan asa agar kelak anak-anaknya menjadi generasi yang mencintai Tanah Air.
”Saya pernah tanya kenapa Abah (Bapak) memberi nama saya Indonesia? Jawabannya karena Abah cinta Tanah Air. Saya sendiri senang dengan nama ini,” kata Indo di rumahnya, Rabu (14/8/2019).
Hingga kini, Indo berusaha mewujudkan harapan orangtuanya untuk menjadi anak yang berbakti dan mencintai Tanah Air. Di sekolah, Indo aktif dalam kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Siang itu, Indo baru saja pulang latihan baris-berbaris di sekolahnya. Indo bersiap menjadi pasukan pengibar bendera saat upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Ke-74 RI pada 17 Agustus 2019 di sekolahnya.
Awalnya, banyak orang yang merasa aneh saat mendengar namanya untuk pertama kali. Bahkan, ada juga orang yang tidak percaya dengan nama itu. Namun, seiring waktu, tetangga dan teman-teman sekolahnya terbiasa memanggilnya dengan sapaan Indo.
Nama itu terinspirasi saat Asep merantau ke Jakarta pada 2004. Saat itu, dia bekerja sebagai buruh di pabrik kelapa kopyor. Ketika bermukim di Jakarta selama dua tahun, Asep melihat bangunan bersejarah di Jakarta yang berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia.
Dari situlah tebersit keinginannya untuk memberikan nama Indonesia bagi anak keduanya yang sedang dalam kandungan Sri. Saat istrinya melahirkan, Asep meminta anaknya diberi nama depan ”Indonesia”. Saat anak ketiganya lahir, dia juga memberi nama depan ”Merdeka”. Begitu pun dengan anak bungsunya yang diberi nama depan ”Republik”.
”Saat anak keempat lahir, saya berpikir nama apa yang cocok supaya menjadi kalimat yang bagus. Akhirnya, saya beri nama Republik supaya bisa menjadi kalimat Republik Indonesia Merdeka,” katanya.
Adapun anak pertama diberi nama Siti Maimunah (22). Saat Siti lahir, Asep belum merantau sehingga belum terpikir akan memberi nama yang unik.
Pengalaman lucu
Banyak pengalaman lucu yang terjadi dari nama unik ketiga anak Asep. Salah satunya saat Merdeka pertama kali ikut upacara bendera di sekolah.
Saat seluruh peserta upacara menyanyikan lagu ”Indonesia Raya”, Merdeka heran karena mengira guru dan teman-temannya kompak memanggil namanya.
”Jadi, kan, syair lagu itu Indonesia Raya, Merdeka! Merdeka! Nah, anak saya sempat ingin maju karena mengira namanya dipanggil,” kata Asep sembari tertawa.
Saat pulang dari sekolah, anaknya bertanya langsung kepada Asep. Dia pun menjelaskan kepada anaknya bahwa kata ”merdeka” ada pada syair lagu kebangsaan ”Indonesia Raya” yang selalu dinyanyikan saat upacara. Dia juga menjelaskan makna kata merdeka yang berarti kebebasan.
Keunikan nama itu membuat Bintara Pembina Desa Karang Sari, Sersan Dua Riduan, tergerak memberikan hadiah buku dan alat tulis untuk ketiga anak Asep. Bantuan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi aparat kepada Asep dan anak- anaknya.
Asep berharap ketiga anaknya senang dan bangga menyandang nama tersebut. Baginya, itulah cara yang unik dan menyenangkan untuk merawat ingatan tentang kemerdekaan bangsa Indonesia. Dia mempunyai harapan agar kelak anak-anaknya bisa mengisi kemerdekaan bangsa ini dengan karya yang bermanfaat bagi Tanah Air.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.