Mobil Klasik dan Seni Bambu Tada "Sambut" Peserta Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi
›
Mobil Klasik dan Seni Bambu...
Iklan
Mobil Klasik dan Seni Bambu Tada "Sambut" Peserta Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi
Sejak menjelang pukul 06.00 pagi, undangan yang akan ikut menghadiri Peringatan Detik-detik Proklamasi sudah mulai berdatangan. Istana Negara dan Istana Merdeka sudah dihias sehingga menghadirkan nuansa penuh kegembiraan.
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejak menjelang pukul 06.00 pagi, undangan yang akan ikut menghadiri Peringatan Detik-detik Proklamasi sudah mulai berdatangan. Istana Negara dan Istana Merdeka sudah dihias sehingga menghadirkan nuansa penuh kegembiraan.
Lagu perjuangan dari Morotai, Maluku Utara, menyambut dengan diiringi kesenian bambu tada. Lagu ”Dari Tahun 42”, ”Semangat Ibu”, sampai ”Maju Tak Gentar” pun berkumandang.
”Zaman perang dunia kedua, Jepang datang dan warga Morotai melawan, tetapi ada banyak yang kehilangan orangtua dan anak. Jadi, diciptakan lagu ini,” tutur Nona Dwila, Kepala Dinas Pariwisata Morotai.
Sebagai satu dari sepuluh destinasi wisata baru, Morotai juga terus mengembangkan kesenian tradisionalnya. Menurut Dwila, kesenian bambu tada mulai ditinggalkan, tetapi para pegiat kesenian morotai mulai diberi semangat untuk menjaga kesenian itu, salah satunya dengan Festival Morotai seperti yang diselenggarakan 7 Agustus 2019.
Selain kesenian bambu tada, dua buah mobil klasik Cadillac Fleetwood Brougham terparkir di halaman Istana Negara. Satu mobil berpelat Indonesia 1, sedangkan lainnya berpelat tamu negara. Mobil keluaran General Motors, perusahaan otomotif Amerika Serikat pada 1987 ini, dahulu digunakan Presiden Soeharto dan tamu-tamu negara lainnya.
Selama ini, mobil klasik tersebut disimpan di garasi Setpres di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Setelah 14 tahun tak digunakan, mobil-mobil klasik ini mulai direstorasi dan ditampilkan di Peringatan Proklamasi 2019 dan mengundang banyak orang untuk berfoto Bersama dengan latar belakang mobil itu.
Penampil seni dan budaya juga mulai hadir di halaman Istana Merdeka sekitar pukul 08.00. Putri Santa Ursula Marching Brass, Mataya Suvarnadwipa, banyak lainnya bergiliran tampil sampai dimulainya Peringatan Detik-detik Proklamasi pada pukul 10.00. (INA)