Siapkan SDM Berkualitas Menghadapi Era Perdagangan Bebas
›
Siapkan SDM Berkualitas...
Iklan
Siapkan SDM Berkualitas Menghadapi Era Perdagangan Bebas
Dalam upacara peringatan hari ulang tahun ke-74 RI, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengingatkan generasi muda Surabaya untuk meningkatkan keterampilan.
Oleh
IQBAL BASYARI/AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Dalam upacara peringatan hari ulang tahun ke-74 RI, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengingatkan generasi muda Surabaya untuk meningkatkan keterampilan. Kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan, terutama menjelang era perdagangan bebas.
"Tahun 2020 Indonesia akan menghadapi era perdagangan bebas yang tidak bisa dihindari lagi, untuk itu anak- anak dan pemuda harus menjadi generasi penerus yang mampu bekerja keras, tidak kenal menyerah dan mudah putus asa guna meneruskan bangsa dan negara ini," ucap Risma saat menjadi pemimpin upacara peringatan HUT ke-74 RI di kompleks Balai Kota Surabaya, Sabtu (17/8/2019).
Upacara diikuti ribuan peserta yang berasal dari sejumlah organisasi peragkat daerah, kepolisian, TNI, veteran, dan pelajar. Dalam acara tersebut, Pemkot Surabaya juga menandatangani nota kesepahaman beasiswa pendidikan dengan PT Paragon Technology and Innovation.
Menurut Risma, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan dapat bersaing dengan bangsa lain. SDM dari tanah air harus bisa menjadi pemenang di negeri sendiri dan diharapkan bisa bersaing di negara lain karena tahun depan memasuki era perdagangan bebas yang tidak mengenal batas wilayah negara.
Pemerintah kota, lanjut Presiden Asosiasi Pemda se-Asia Pasifik ini, telah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana, serta program-program untuk menunjang pengebangan SDM. Beberapa di antaranya adalah pembangunan perpustakaan, perbaikan sekolah beserta sarana dan prasarananya, lapangan olahraga, Rumah Bahasa, Rumah Matematika, Broadband Learning Center (BLC), Co-Working Space Koridor, Pahlawan Ekonomi serta Pejuang Muda.
"Program-program untuk meningkatkan mutu SDM di Surabaya ini diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut," tutur Risma.
Program-program yang diberikan oleh Pemkot Surabaya tidak akan bisa maksimal tanpa pendampingan orangtua. Menurut Risma, orangtua memiliki peran penting dalam menyiapkan anak-anaknya menjadi genrasi penerus bangsa yang berkualitas. Mereka harus membimbing anak-anaknya sejak usia dini agar tidak terjebak ke hal-hal negatif, seperti perilaku kenakalan remaja, pergaulan bebas dan narkoba.
Dia mengingatkan bahwa sekitar 75 persen waktu yang dilalui oleh anak-anak ada di luar sekolah. Oleh sebab itu, orangtua harus bisa mengarahkan anak-anaknya dalam memanfaatkan waktu tersebut sebaik mungkin.
"Semoga kita menjadi pemenang dalam era perdagangan bebas tahun depan. Melalui kerja keras yang kreatif dan penuh disiplin, dengan menyatukan tekad dan langkah, dalam membangun Surabaya lebih baik dalam kerangka NKRI," pungkasnya.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Sandi Nugroho meyakini, pemuda-pemudi Indonesia mampu bersaing dengan pemuda dari negara lain. Kualitas dari generasi muda Indonesia telah dibuktikan dengan capaian anak muda di berbagai bidang, baik di dalam maupun luar negeri.
Dalam peringatan HUT ke-74 RI, Sandi mengingatkan kepada seluruh warga Indonesia, terutama Surabaya, agar berkontribusi mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif. "Mari mengisi kemerdekaan dengan memerangi segala bentuk kebodohan, mengentaskan kemiskinan, dan melawan segala gangguan yang dapat mengancam keamanan," ucapnya.
Moh Syarrafah (29), warga Surabaya, berharap, bangsa Indonesia bisa merdeka secara keseluruhan. Di sektor ekonomi, Indonesia masih bergantung dari bangsa lain untuk memenuhi beberapa produk dalam negeri. Akibatnya, impor terus meningkat sehingga terjadi defisit neraca perdagangan.
"Merdeka harus keseluruhan, jangan setengah-setengah. Indonesia harus bisa mandiri tanpa bergantung dari negara lain," ujar Rafa.
Ada nuansa berbeda dalam malam tirakatan di Perumahan Royal Residence, Surabaya. Di malam menjelang peringatan HUT RI ke -74, Jumat (16/8/2019) malam, warga enam agama bersatu berkumpul memanjatkan doa.
Di kompleks perumahan ini memang terdapat tempat peribadatan enam agama dibangun berjejer di satu sisi jalan. Acara tirakatan bertema "Doa 6 Agama untuk NKRI" ini pun dikemas dalam doa bersama yang dihadiri oleh enam pemuka agama.
Ketua Forum Komunikasi antar Rumah Ibadah Royal Residence Indra Prasetyo mengatakan, acara ini dipersembahkan untuk mengukuhkan semangat persatuan bangsa dalam bingkai NKRI. Malam tirakatan dihadiri Habib Muhammad Assegaf (Islam), Jro Mangku I Made Sukama (Hindu), Ev. Danny Nobert (Kristen), Romo RD Alphonsus Boedi Prasetijo (Katolik) dan Romo Sakyaputra (Budha) dan JS Anuraga Taniwidjaja (Khonghucu).
Ratusan warga dari enam agama di perumahan di daerah Wiyung itu tampak larut dalam suasana malam tirakatan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam kesederhanaan di atas tikar di halaman depan GKI Wiyung, mereka mengirimkan pesan kedamaian dan kerukunan antar umat beragama ke seluruh penjuru Nusantara.