logo Kompas.id
Kekhawatiran Osaka Menjelang...
Iklan

Kekhawatiran Osaka Menjelang AS Terbuka

Final Amerika Serikat Terbuka 2018 menjadi momen bersejarah dalam karier Naomi Osaka. Di Flushing Meadows, New York, setahun lalu, Osaka meraih gelar pertama dari Grand Slam. Kali ini, tak ada target tinggi darinya. Osaka hanya berharap bisa bertanding di AS Terbuka, 26 Agustus-8 September 2019.

Oleh
Yulia Sapthiani
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kgQYDl4XhB6x8bpKHJoJprkIdyQ=/1024x699/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FCincinnati-Tennis_82280857_1566044461.jpg
THE CINCINNATI ENQUIRER VIA AP/KAREEM ELGAZZAR

Petenis nomor satu dunia, Naomi Osaka, mendapat perawatan di tepi lapangan saat menjalani laga perempat final WTA Premier Cincinnati, Ohio, AS, melawan Sofia Kenin, Jumat (16/8/2019) waktu setempat. Osaka mundur saat skor 4-6, 6-1, 0-2, karena cedera lutut.

CINCINNATI, JUMAT — Final Amerika Serikat Terbuka 2018 menjadi momen bersejarah dalam karier Naomi Osaka. Di Flushing Meadows, New York, setahun lalu, Osaka meraih gelar pertama dari Grand Slam. Kali ini, tak ada target tinggi darinya. Osaka hanya berharap bisa bertanding di AS Terbuka, 26 Agustus-8 September 2019.

Harapan sekadar main itu terjadi setelah Osaka cedera lutut kiri saat melawan Sofia Kenin dalam perempat final WTA Premier Cincinnati, AS, Jumat (16/8/2019) waktu setempat. Osaka mundur pada set ketiga setelah menahan kemenangan Kenin pada set kedua.

Merasakan sakit pada lutut kiri yang baru dia alami, Osaka meminta perawatan di lapangan. Dengan lutut dibebat, petenis nomor satu dunia itu hanya bertahan dalam dua poin. Kesulitan bergerak setelah servis, dia pun tak melanjutkan pertandingan. Osaka mundur saat skor 4-6, 6-1, 0-2.

”Masalahnya, toleransi saya terhadap rasa sakit cukup tinggi. Saya sering bertanding meski sebenarnya tidak diperbolehkan. Saya benar-benar tak tahu apa yang terjadi dengan kaki saya saat ini,” ujar Osaka yang kesulitan menaiki podium tempat duduknya saat konferensi pers.

”Menyebalkan, ini terjadi saat sudah dekat AS Terbuka. Saya sedikit khawatir. Tahun lalu, saya juara. Saat ini, saya tak berpikir tentang juara, saya hanya ingin memiliki kesempatan untuk bertanding,” lanjut Osaka dalam laman resmi WTA.

https://cdn-assetd.kompas.id/0Eq0beNTKfMxNuJdcKXZ94AByH0=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FCincinnati-Tennis_82280854_1566044459.jpg
THE CINCINNATI ENQUIRER VIA AP/KAREEM ELGAZZAR

Petenis putri Amerika Serikat, Sofia Kenin, berusaha mengembalikan bola saat melawan petenis nomor satu dunia, Naomi Osaka, pada perempat final WTA Premier Cincinnati, Ohio, AS, Jumat (16/8/2019) waktu setempat. Osaka cedera lutut sehingga mundur saat skor 4-6, 6-1, 0-2.

Final AS Terbuka 2018, melawan Serena Williams, menjadi salah satu laga tenis yang meninggalkan banyak cerita. Penampilan tangguh Osaka dirusak oleh sikap Serena yang memaki-maki wasit karena merasa dirugikan oleh keputusannya.

Namun, dengan ketenangannya, Osaka mengatasi tekanan itu. Untuk pertama kalinya dia menjuarai Grand Slam dengan mengalahkan idolanya. Dia pun akan datang ke Flushing Meadows tahun ini dengan status juara bertahan Grand Slam untuk pertama kalinya.

Iklan

Peluang untuk mempertahankan gelar sebenarnya cukup terbuka. Osaka bertahan hingga perempat final pada turnamen pemanasan AS Terbuka berkategori tinggi, WTA Premier, di Toronto (Kanada) dan Cincinnati.

Penampilan petenis 21 tahun itu di lapangan keras, seperti di Flushing Meadows, juga solid. Setelah AS Terbuka, dia menjuarai Australia Terbuka 2019.

Persaingan terbuka di tunggal putri juga menjadi keuntungan lain bagi Osaka. Ini karena tak ada petenis yang mendominasi gelar juara sejak 2018. Serena, enam kali juara AS Terbuka, juga, terganggu cedera punggung saat tampil di Montreal, dua pekan lalu.

”Cedera ini pasti akan mengurangi peluang saya bermain di AS Terbuka. Namun, meski dokter mengatakan tidak, kemungkinan saya akan tetap bermain di sana,” kata Osaka.

Peluang balas kekalahan

Pada tunggal putra, semifinal melawan Daniil Medvedev, Minggu pagi WIB, menjadi kesempatan bagi petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, untuk membalas kekalahan pada pertemuan terakhir mereka.

Djokovic unggul 3-1 atas finalis Kanada Masters itu. Namun, dia dikalahkan petenis Rusia berusia 23 tahun tersebut di Monte Carlo, April. Semifinal lain mempertemukan David Goffin dan Richard Gasquet.

”Setelah memenangi banyak pertandingan, tentu dia sangat percaya diri. Dia tak terlihat lelah, tetapi justru bermain semakin baik,” kata Djokovic, dalam laman resmi ATP, setelah mengalahkan Lucas Pouille, 7-6(2), 6-1.

https://cdn-assetd.kompas.id/eOQKgoahJKDFsy5xHl90LZ4he18=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FSPO-TEN-WTA-WESTERN-SOUTHERN-OPEN-DAY-7_82285600_1566044456.jpg
GETTY IMAGES/AFP/MATTHEW STOCKMAN

Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, mengembalikan bola ke arah lawannya, Lucas Pouille, pada babak perempat final turnamen tenis Cincinnati Master, Ohio, AS, Jumat (16/8/2019). Djokovic menang 7-6 (2), 6-1 atas Pouille, dan bertemu Daniil Medvedev di semifinal pada Minggu (18/8) pagi waktu Indonesia.

Cincinnati Masters menjadi turnamen pertama Djokovic setelah menjuarai Wimbledon, Juli. Dia seharusnya berpeluang bertemu Roger Federer di semifinal, tetapi itu batal karena Federer ditaklukkan Andrey Rublev pada babak ketiga.

Jika juara, Djokovic akan mendekati Rafael Nadal sebagai pengumpul gelar juara ATP Masters 1000 terbanyak, 35 gelar. Saat ini, Djokovic memiliki 33 gelar.

Editor:
agungsetyahadi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000