Wali Kota Jambi Syarif Fasha menginstruksikan agar semua siswa PAUD, TK, serta SD kelas I hingga IV diberi waktu libur. Penyebabnya, kabut asap kian tebal dan berbahaya bagi kesehatan siswa.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Wali Kota Jambi Syarif Fasha menginstruksikan agar semua siswa PAUD, TK, serta SD kelas I hingga IV diberi waktu libur. Penyebabnya, kabut asap kian tebal dan berbahaya bagi kesehatan siswa.
Menurut Fasha, seluruh siswa PAUD dan TK diliburkan sepekan, sedangkan siswa SD kelas I hingga IV diliburkan tiga hari. Libur berlaku mulai Senin (19/8/2019). ”Keputusan ini kami buat setelah melihat kondisi asap yang kian pekat,” katanya, Minggu (18/8).
Meskipun libur, lanjutnya, siswa diberi tugas pekerjaan rumah dan diminta tetap belajar di rumah. Sementara siswa kelas V dan VI tetap belajar di sekolah. Kegiatan belajar mengajar di luar kelas pun ditiadakan sementara waktu sampai kondisi membaik.
Selain itu, Fasha pun menginstruksikan kepada instansi kesehatan untuk mengedarkan masker kepada tiap-tiap seluruh sekolah agar dapat dibagikan gratis kepada siswa. Masyarakat umum diminta menggunakan masker selama beraktivitas di luar rumah.
Petugas kesehatan di rumah sakit ataupun puskesmas juga diwajibkan memberikan layanan pengobatan gratis untuk pasien penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat paparan kabut asap. ”Apabila ada pasien sakit ISPA akibat terpapar asap, wajib dilayani gratis,” lanjutnya.
Sepanjang Minggu, kualitas udara di Kota Jambi telah melewati ambang batas sehat. Pada pukul 08.00 hingga 11.30, bahkan kualitas udara PM 2,5 sempat mencapai kategori berbahaya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jambi Addi Setiadi mengatakan, asap memengaruhi fluktuasi jarak pandang. Pada pukul 09.00, saat kualitas udara memasuki kategori berbahaya, jarak pandang pun turun menjadi 1.400 meter.
Ia menambahkan, selain kabut asap kiriman, titik panas yang terpantau di wilayah Jambi pun meningkat. Pada Minggu, jumlah terpantau mencapai 16 titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen. Sebaran titik panas paling banyak di wilayah Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi.
Kebakaran di perbatasan Jambi dan Sumsel yang telah berlangsung lima hari berdampak membawa asap ke wilayah Jambi. Komandan Satuan Tugas Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Sumatera Selatan Kolonel Sonny Septiono memperkirakan, 500 hektar yang terbakar.
Saat itu, pihaknya terus berupaya membatasi pergerakan api dari sisi utara ataupun selatan melalui pemadaman darat. Selanjutnya, tim udara menyerbu api dengan bantuan enam helikopter.