Tekad Mahasiswa Undip Asal Numfor Membangun Daerah Asalnya
›
Tekad Mahasiswa Undip Asal...
Iklan
Tekad Mahasiswa Undip Asal Numfor Membangun Daerah Asalnya
Mahasiswa baru Universitas Diponegoro, Anthonetha Mirino (17) asal Pulau Numfor, Kabupaten Biak Numfor, Papua Barat bertekad membangun daerah asalnya selepas kuliah kelak. Itu demi terwujudnya pembangunan yang merata di Indonesia.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Mahasiswa baru Universitas Diponegoro, Anthonetha Mirino (17) asal Pulau Numfor, Kabupaten Biak Numfor, Papua Barat bertekad membangun daerah asalnya selepas kuliah kelak. Itu demi terwujudnya pembangunan yang merata di Indonesia.
Anthonetha mengatakan hal itu pada Orientasi Diponegoro Muda (ODM) di kampus Universitas Diponegoro (Undip), Kota Semarang, Minggu (18/8/2019). Acara tersebut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
"Dulu saya pernah memegang jaket almamater Undip. Saya bertekad, tiga tahun lagi harus masuk Undip. Sekarang, saya mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Undip. Saya pilih itu karena masih banyak orang dibutuhkan orang untuk membangun Papua," kata Anthonetha.
Menurut Anthonetha, sejak SD ia merantau ke Kabupaten Manokwari, Papua Barat dan tinggal bersama orangtua angkatnya hingga SMP. Pada SMA, ia kemudian mendapat program beasiswa dan belajar di Banten, hingga kemudian mendapat kesempatan kuliah di Undip.
Dulu saya pernah memegang jaket almamater Undip. Saya bertekad, tiga tahun lagi harus masuk Undip. Sekarang, saya mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Undip. Saya pilih itu karena masih banyak orang dibutuhkan orang untuk membangun Papua
Ia menuturkan, pembangunan di Pulau Numfor masih terasa kurang. "Saya merasakan listrik menyala hanya dari pukul 17.00 hingga 22.00. Kota Biak (ibu kota kabupaten) dibangun, tetapi di Pulau Numfor masih kurang. Kelak, saya ingin membangun kampung halaman saya," ujarnya.
Di atas panggung, bersama Menteri Puan, Anthonetha menyanyikan lagu Karna Su Sayang, yang juga membuat ribuan mahasiswa baru Undip yang hadir ikut bernyanyi dan berjoget. Anthonetha juga sempat berswafoto hingga kemudian mendapat hadiah gitar dari Puan.
Mahasiswa baru Undip lainnya yakni Putri Nur Cahyani, yang berasal dari Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Menurut dia, motivasinya berkuliah di Fakultas Kedokteran Undip yakni ingin membawa perubahan bagi tingkat kesehatan di daerah asalnya tersebut.
"Selama ini, saya suka berkeliling ke pelosok-pelosok dan menemukan banyak anak-anak yang tidak pengetahuannya tentang kesehatan kurang. Karena itu, saya ingin kuliah setinggi-tingginya agar ilmu yang didapat antinya bisa saya berikan untuk daerah asal saya," ujar Putri.
Kesempatan perempuan
Puan menuturkan, apa yang ditekadkan oleh Anthonetha dan Putri merupakan semangat untuk menunjukkan bahwa perempuan bisa melakukana seperti apa yang dilakukan laki-laki. Apalagi, saat ini, kesempatan bagi perempuan untuk menjadi pemimpin sudah makin terbuka.
Ia mencontohkan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla yang memiliki delapan menteri perempuan. "Artinya, kesempatan sudah terbuka dan makin luas. Tidak ada lagi dalam posisi tertentu, hanya laki-laki. Semua sudah dibuka dan didobrak," kata Puan.
Menurutnya, perempuan bersama kaum laki-laki harus bahu membahu dan gotong royong dalam membangun bangsa. Terutama yakni generasi muda yang nantinya akan menjadi para pemimpin bangsa. Semua harus bersatu demi menunjukkan bahwa Indonesia merupakan bangsa besar.